Mohon tunggu...
Ananda Tia Nurhayati
Ananda Tia Nurhayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tiaa

Mahasiswa SV IPB KMN'58

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Kabandungan dan Destinasi Tempat Wisatanya

16 Maret 2023   11:43 Diperbarui: 16 Maret 2023   12:00 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Kabandungan dan Destinasi Tempat Wisatanya

Sukabumi, 06 Maret 2023. Kabupaten Sukabumi memiliki banyak kecamatan yang penduduknya berprofesi petani, salah satunya yaitu Kecamatan Kabandungan.

Kecamatan Kabandungan merupakan kecamatan terbesar yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi. Terdiri dari enam desa diantaranya yaitu, desa Cianaga, Tugubandung, Cihamerang, Cipeuteuy, Mekarjaya, dan Kabandungan. Suharta selaku staff pelaksana dari Kasubag Kepegawaian Kecamatan Kabandungan menyatakan bahwa  rata-rata di setiap desa terdiri dari empat dusun. Jumlah RT / RW di setiap desanya diperkirakan ada 32 RT /RW. Selain itu, jumlah penduduk dari Kecamatan Kabandungan ini yaitu sekitar 40.000 orang.
Penduduk Kecamatan Kabandungan secara keseluruhan sekitar 90% adalah penduduk asli daerah tersebut. Sekitar kurang dari 10% merupakan penduduk dari luar Kecamatan Kabandungan. Adapun pendatang baru yang berada diluar daerah Kecamatan Kabandungan biasanya karena faktor pekerjaan atau pernikahan. Faktor tersebut  yang membuat banyak pendatang baru dari luar Kecamatan Kabandungan yang datang untuk tinggal.

Wilayah Kecamatan Kabandungan terbagi menjadi dua, yaitu tanah milik warga dan juga perkebunan serta pertanian. Sebagaian besar wilayah desa yang ada di Kecamatan Kabandungan terletak di dataran dan lereng bukit. Akibatnya banyak penduduk dari Kecamatan Kabandungan yang berprofesi sebagai petani. Selain petani, ada juga yang berprofesi sebagai buruh bangunan, bidang pendidikan, perkantoran dan lainnya. Namun,  mayoritas mata pencaharian penduduk Kecamatan Kabandungan adalah buruh tani atau sebagai petani.

Banyaknya penduduk yang berprofesi sebagai buruh tani, menjadikan Kecamatan Kabandungan sebagai salah satu penghasilan tani yang berkualitas. Hasil pertanian penduduk yang didapat biasanya berupa padi, sayur -- sayuran, dan buah -- buahan. Adapun hasil lainnya dari perkebunan yaitu ada teh dan juga kopi.
Penduduk Kecamatan Kabandungan juga tidak hanya berprofesi sebagai petani, tetapi ada yang berprofesi sebagai peternak. Peternakan tersebut kebanyakan di kelompokkan atau dikelola oleh masyarakat dan ada juga yang perorangan. Kebanyakan hewan yang diternak oleh masyarakat Kecamatan Kabandungan adalah domba. Selain ternak domba, masyarakat atau penduduk Kecamatan Kabandungan juga ada yang ternak ayam. "Kebanyakan juga ternak domba, untuk peternakan ayam itu plasma, artinya ada kerjasama antara pengusaha disini dan pengusaha diluar" ungkap Suharta.

Cuaca yang sering berubah saat ini menjadi salah satu permasalahan petani di Kecamatan Kabandungan. Cuaca yang kadang hujan dari pagi sampai malam seharian, menyebabkan para petani tidak bisa pergi untuk bekerja. Akibatnya para petani yang akan panen selalu terlambat, karena kondisi cuaca nya yang sering berubah. Selain itu, karena faktor cuaca juga banyak dari mereka yang gagal panen. Faktor cuaca tersebut menyebabkan penurunan perekonomian masyarakat sekitar di Kecamatan Kabandungan.
Terasering merupakan salah satu cara masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada di sekitarnya. Saat dalam perjalanan ke Kecamatan Kabandungan pasti akan melihat banyak sawah dalam model terasering. Sawah -- sawah tersebut merupakan hasil dari gotong royong oleh para warga di Kecamatan Kabandungan. Gotong royong ini lah yang merupakan salah satu ciri khas dari Kecamatan Kabandungan.

Lahan perkebunan dan pertanian yang luas sering dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai mata pencaharian. Akibatnya mayoritas penduduk Kecamatan Kabandungan berprofesi sebagai buruh tani. Selain itu, lahan yang digunakan juga tidak hanya pertanian saja, tetapi ada perkebunan teh. Perkebunan teh disana merupakan milik dari perkebunan swasta Jayanega, dan dari perusahaan lainnya. Namun, perkebunan teh tersebut kurang produktif sehingga hanya sebagian penduduk yang berprofesi sebagai petani teh.
Perkebunan teh yang ada di Kecamatan Kabandungan ini sering di jadikan tempat wisata oleh masyarakat. Banyak orang yang datang dari luar daerah untuk berkunjung dan berwisata di kebun teh tersebut. Salah satu perkebunan teh yang paling terkenal adalah  perkebunan teh bernama holipet. Perkebunan tersebut selalu dipilih oleh pengunjung karena pemandangannya yang begitu indah. Saat di sore hari akan terlihat matahari terbenam yang cocok untuk diabadikan oleh para pengunjung.

Banyak tempat wisata di daerah Kecamatan Kabandungan yang selalu di kunjungi oleh penduduk luar. Selain indahnya pemandangan dari perkebunan teh holipet, tepat di bawahnya terdapat curug. Tempat wisata curug ini bernama curug sentral. Diatas perkebunan teh juga ada satu curug yang sering dikunjungi, yaitu curug tiga atau curug tilu. Tempat wisata tersebut semuanya di kelola oleh warga setempat dan sudah meminta ijin kepada perusahaan teh untuk wisata holipet.

Itu dia penjelasan mengenai mata pencaharian masyarakat atau penduduk di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Jadi, dapat di simpulkan bahwa mayoritas penduduk Kecamatan Kabandungan berprofesi sebagai petani. Adapun yang bekerja di perkantoran, seperti di kantor kecamatan, desa dan lainnya. Pada bidang pendidikan juga ada, baik itu umum maupun pesantren. Selain itu, masyarakat atau penduduk Kecamatan Kabandungan juga ada yang berprofesi sebagai peternak dan petani teh.
Selain dari mata pencaharian penduduknya, Kabupaten Kabandungan juga kaya akan tempat wisatanya yang indah. Salah satu tempat wisata yang paling terkenal di Kabupaten Kabandungan adalah Curug Sentral. Selain Curug Sentral ada juga Curug Tiga atau Curug Tilu dan ada juga perkebunan teh holipet yang terkenal dengan pemandangannya yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun