Mohon tunggu...
Healthy

Vaksin Palsu dan Kecurigaan

22 Juli 2016   17:00 Diperbarui: 22 Juli 2016   17:03 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Belakangan ini muncul kasus baru dalam isu Nasional kita, yaitu kasus vaksin palsu, kasus vaksin palsu ini meyeret sekali banyak pihak, termasuk pihak rumah sakit, dokter, apotek, sampai bidan.

Kasus ini menyeret banyak orang yang seharusnya berperan penting dalam kesehatan masyarakat, namun ternyata mereka justru terseret dalam pusaran arus kriminalitas.

Hal ini juga menimbulkan kecurigaan, pasalnya mereka yang ditangkap oleh polisi, semuanya bergaya hedonisme dan tidak sewajarnya, hal ini tentu saja mengundang reaksi yang keras dari masyarakat, karena mereka seharusnya berjasa untuk kesehatan masyarakat dan bukan menjual vaksin palsu, yang tentu saja menimbulkan teror pada masyarakat, imbasnya beberapa orang di masyarakat, menjadi curiga akan orang yang dikenalnya, yang profesinya seperti para tersangka, apalagi jika mereka memiliki gaya yang sama seperti para tersangka, yaitu "Hedonisme", dan salah satunya adalah saya, saya mencurigai tiga orang yang berprofesi seperti mereka yang terlibat di dalam jaringan vaksin palsu tersebut.

Yang pertama adalah saudara saya, yang seorang dokter di puskesmas, dia praktek di sebuah puskesmas di sebuah kabupaten di Jawa Timur, tetapi yang paling aneh adalah, sebagai seorang dokter di puskesmas, gaya hidupnya sangat berlebihan, misalnya dia memiliki sebuah mobil Ford Mustang keluaran 2012 berwarna kuning, belum lagi kebiasaannya yang sering menginap di hotel berbintang lima jika ke luar kota, menyebabkan saya menjadi curiga padanya, setelah adanya kasus vaksin palsu tersebut.

yang kedua adalah saudara saya yang berprofesi sebagai apoteker, dia juga sama mencurigakannya dengan si dokter puskesmas, dia bahkan lebih ekstrim dari si dokter puskesmas itu, pasalnya dia memiliki rumah yang luas di sebuah kawasan elit di Jakarta Selatan, juga mempunyai sebuah Toyota Alphard keluaran 2015 berwarna putih, dan Jeep Rubicon berwrana hijau, belum lagi kebiasaannya yang sering ke luar negeri, belakangan ini dia bahkan sering nonton langsung pertandingan klub premier league kesayangannya langsung ke United kingdom.

Yang ketiga adalah saudara saya seorang bidan, yang berpraktek di sebuah kecamatan di sebuah kabupaten di Jawa tengah, rumahnya memang terlihat dari luar bergaya sederhana, tetapi ketika anda masuk ke dalamnya, anda harus melihat isinya! Dia memiliki sebuah Smart TV di ruang tengah rumahnya, kemudian, di dalam rumahnya, ruang tamunya dan ruang tengahnya dipasangi AC yang masing-masing menggunakan teknologi Ecotough dan inverter, yang tentu saja sudah dilengkapi deep sleep mode. Di garasi terpampang sebuah Mercedes Benz C 200 CGi keluaran 2015 berwarna merah, mobilnya memang hanya satu, tetapi jelas harganya tidak murah! Bahkan anaknya pun yang tinggal satu kota dengan saya, dan bekerja sebagai pegawai kelurahan, memakai sebuah Fortuner keluaran 2016, yang kata saudara yang lain dibelikan oleh ibunya, si bidan itu. Ditambah lagi hobi saudara saya yang bidan itu yang sering traveling keliling Nusantara, coba anda kalkulasikan sendiri berapa biayanya??

Maka dari gaya mereka itu, wajarlah sekiranya saya "mencurigai" mereka, pasalnya kita semua bisa mengkalkulasi penghasilan mereka, dengan jumlah yang mereka miliki, yang dimana mereka tidak punya harta warisan ataupun bisnis sampingan.

Profesi dokter, apoteker, ataupun bidan adalah profesi mulia, janganlah hanya karena segelintir pihak yang tidak bertanggung jawab dapat mencemarkan nama baik profesi ini! Marilah kita terus berusaha untuk mencetak dokter apoteker, bidan atau semua yang terkait di bidang kesehatan yang hebat!! Yang berguna untuk masyarakat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun