Mohon tunggu...
Ananda Shofwan
Ananda Shofwan Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Moch Shofwan Amrullah | Valar Morghulis, Valar Dohaeris

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Konsepsi dan Gagasan Bung Karno tentang Gerakan Pramuka

18 Agustus 2020   19:04 Diperbarui: 18 Agustus 2020   19:10 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pramukangraho.co.id

"Saya sebagai Presiden, Sebagai Panglima Tertinggi, Sebagai Mandataris, sebagai Peperti, Sebagai Pemimpin Besar Revolusi, sebagai yang diberikan title itu kepada saya oleh MPRS, memerintahkan sekarang kepada seluruh kepanduan Indonesia, untuk meleburkan diri dalam satu organisasi baru yang bernama "Gerakan Pramuka". Ir. Soekarno, di Istana Merdeka, Kamis 9 Maret Pukul 20.00 WIB.

Saya akan mereview kembali tentang sebuah sejarah dunia kepramukaan di Indonesia yang pernah saya peroleh melalui Pembina, Kakak senior di Dewan Kerja Daerah Jawa Timur, dan buku yang telah saya baca terkait dengan sejarah berdirinya Gerakan Pramuka di Indonesia yang dalam hal ini spesifik pada apa yang menjadi pokok pikiran Pemimpin Besar Revolusi kita, Bung Karno tentang Gerakan Pramuka.

Cerita ini diawali dari Tahun 1959 dimana Gerakan Pramuka belum dibentuk dan masih dikenal dengan nama kepanduan kala itu, kepanduan ini terdri dari berbagai macam federasi (adapun nama namanya akan saya review pada tulisan saya selanjutnya).

Salah satu federasi dari kepanduan tersebut adalah Persatuan Kepanduan Putri Indonesia (PKPI) dibawah pimpinan Ibu Soerjandari Santo yang pada tahun 1959 menyelenggarakan perkemahan besar tingkat Nasional yang bertempat di Desa Semanggi Ciputat, Kabupaten Tanggerang dan pada kesempatan tersebut hadir Presiden RI, Bung Karno.

Pada pidatonya Bung Karno menyampaikan kekecewaanya hatinya yang mendalam terhadap kondisi Gerakan Kepanduan kala itu. Beliau mengatakan bahwa Gerakan Kepanduan keadaanya sangat lemah karena terpecah belah dan hidupnya bersaing satu sama lain serta sangat tidak dapat diharapkan untuk menjadi tulang punggung pembangunan.

Kegiatan pandu yang menonjol hanya terbatas pada baris berbaris, menyanyi, bikin yel, tali temali dan semboyan semaphore saja. Oleh karena itu Bung Karno mengatakan bahwa Gerakan Kepanduan perlu di retool atau ditata kembali.

Bung Karno menyampaikan pula dalam kesempatan itu bahwa beliau meyatakan telah mengadakan konsultasi dan koordinasi dengan Pandu Agung, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, bahwa beliau bermaksud akan menyatukan kembali organisasi kesatuan dengan nama "Pramuka".

Pramuka yang dimaksudkan Bung Karno adalah organisasi pendidikan anak-anak dan pemuda Indonesia yang tunggal dan Nasiona, yang besar dan kuat, yang mampu mengemban amanat penderitaan Rakyat, dan sanggup menjadi pelopor pembangunan, sesuai dengan namanya Pramuka yang artinya "mereka yang ada di muka" atau "Prajurit Teladan".

Konsepsi pemikiran Bung Karno tentang Gerakan Kepanduan yang ada di Indonesia dilatar belakangi oleh berbagai hal problematika di masyarakat waktu itu terkait dengan Kehidupan masyarakat Indonesia yang masih menderita, pendidikan yang masih terbatas, pembangunan yang masih belum merata, dll. Sehingga harus ada peran serta masyarakat dalam menghadapi masalah tersebut, termasuk peran serta dari Gerakan Kepanduan kala itu.

Selain dilatar belakangi hal tersebut, gagasan dibentuknya Pramuka juga dipengaruhi oleh Bung Karno yang melakukan Kunjungan Kerja ke beberapa Negara seperti Rusia dan Tiongkok. Yang disana terdapat organisasi untuk anak-anak dan pemuda yang bernama "Pionir" yang anggotanya di didik dalam kerangka disiapkan untuk berdaya di masyarakat dalam membantu program program pemerintah.

Setelah pidato penyampaian gagasan Bung Karno tersebut, pada Tahun 1960 Ikatan Pandu Indonesia mengadakan berbagai pertemuan yang dipimpin oleh Pandu Agung, Sri Sultan dengan mengundang beberapa Pejabat Presiden yang mendapat mandat dari Presiden dalam rangka membahas keberlangsungan Organisa Kepaduan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun