Mohon tunggu...
anandarosaiklilia
anandarosaiklilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menggambar, hiburan, karya seni

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasi Pentingnya Pendidikan Pergaulan di MA Banu Hasyim Waru Sidoarjo

4 Desember 2024   11:12 Diperbarui: 4 Desember 2024   11:32 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pergaulan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai makna perihal bergaul, kehidupan masyarakat, mempengaruhi kepribadian. Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, individu dengan kelompok dan individu dengan masyarakat. Pergaulan remaja berarti interaksi yang dilakukan oleh remaja dalam lingkungan kehidupan masyarakat yang dapat mempengaruhi kepribadiannya.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian. Pergaulan yang remaja lakukan akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. 

Berdasarkan Hasil Penelitian yang di lakukan Di MA Banu Hasyim Waru Sidoarjo, Kepala sekolah beserta para guru-guru di lembaga tersebut menerapkan kepada siswanya tentang pentingnya pergaulan bagi peserta didik. MA Banu Hasyim merupakan lembaga pendidikan yang di naungi oleh Yayasan Pondok Pesantren Banu Hasyim.

Implementasi yang sering dilakukan dengan Program yang telah dilakukan oleh kesiswaan ialah dengan memberikan kegiatan yang positif kepada anak-anak. Dengan memberikan kegiatan yang positif, otomatis celah untuk melakukan kegiatan negatif itu akan terminimalisir, dan yang kedua karena di MA Banu Hasyim basicnya ialah pondok pesantren putri jadi juga mengikuti kegiatan pondok pesantren. Untuk pergaulan siswi MA Banu Hasyim insyaallah tidak terlalu negatif karena disana hanya anak perempuan saja, beda kalau diluar ada laki-laki dan perempuannya akan lebih sulit untuk mengatur pergaulan siswa-siswinya. dan juga Kesiswaan MA Banu Hasyim sudah membuat programnya selama 1 tahun dan sudah dirancang sedemikian rupa supaya kegitan peserta didik terjadwal dengan baik. Jadi sudah diprogramkan dengan kerjasama antara kesiswaan dengan pengurus osis. Yang tugasnya membuat program kerja selama 1 tahun dan di evaluasi setiap bulan.

walaupun sudah merancang program selama 1 tahun,tidak dipungkiri bahwa MA Banu Hasyim juga menghadapi tantangan atau kendala, Kendala yang dihadapi Kesiswaan MA Banu Hasyim tidak terlalu banyak, seperti mungkin tidak semua peserta didik yang mengikuti kegiatan yang sudah diprogramkan, mungkin ada satu, dua, tiga peserta didik yang kurang kesadaran dalam mengikuti program-program kegiatan dari kesiswaan. Akan tetapi tidak menjadi kendala yang berat, hanya saja tidak sejalan dengan harapan yang ditargetkan. Dan untuk kendala yang lain dapat terbantu karena di MA Banu Hasyim hanya ada anak perempuan saja dan ada pesantren juga, jadi pergaulan yang negatif di MA Banu Hasyim dapat diminimalisir.

 Untuk mengatasi kendala dalam pembinaan pergaulan di MA Banu Hasyim Solusinya adalah dari program yang dibuat oleh kesiswaan MA Banu Hasyim atau yang sudah dilaksanakan ialah bagaimana konsistensi dalam ibaratnya sebuah aturan atau menerapkan sebuah aturan dan tidak pernah menyerah dalam menerapkan aturan tersebut. Karena untuk membentuk kebiasaan yang bagus itu memang diperlukan konsistensi dalam menjalankan aturan yang dibuat.Dengan anak-anak diawasi setiap hari otomatis aturan yang dibuat akan membentuk sebuah kebiasaan bagus, dengan kebiasaan bagus otomatis lingkungan disekolah ini akan banyak hal-hal yang positif yang sangat berpengaruh dalam penekanan hal-hal negatif dilingkungan MA Banu Hasyim.

Dan Kontrol yang dilakukan MA Banu Hasyim adalah setiap hari semua guru itu berkerja sama untuk menciptakan suasana belajar yang positif. Dengan pengawasan dari bapak-ibu guru ditambah dengan bantuan pengurus osis maka celah-celah anak untuk melakukan hal-hal yang kurang baik itu akan tertekan karena pembiasaan baik itu diawasi oleh semua yang terlibat disekolah ini, mulai dari guru, pengurus osim ,juga ada ketua kelas itu saling bersinergi untuk membuat pergaulan atau budaya di sekolah ini tetap dalam jalur yang diprogramkan oleh sekolah.

Selama satu bulan sekali di awal bulan MA Banu Hasyim melakukan evaluasi , yaitu untuk mengevaluasi kegiatan dibulan sebelumnya yaitu melibatkan diskusi antar guru dan juga ada rapat dengan pengurus OSIM jadi mengevaluasi apa kekurangan dari program yang sudah dilaksanakan dan membenahi apa yang menjadi kekurangan tersebut. Sehingga kedepannya solusi-solusi baru untuk penegasan pergaulan yang positif di MA Banu Hasyim bisa mendapatkan mendapatkan hasil, yaitu budaya dan pergaulan yang positif di MA Banu Hasyim.

Kesimpulannya ialah , Pergaulan remaja menjadi pusat perhatian, mempunyai pengaruh yang  besar terhadap pembentukan kepribadiannya, baik dalam bentuk pergaulan positif maupun negatif.Oleh karena itu, pendidikan agama dan tata krama pergaulan yang diajarkan dalam Islam berperan penting dalam membimbing remaja menuju integrasi sosial yang baik, baik dalam bertutur kata, berperilaku maupun menghargai orang lain.Islam mengajarkan nilai-nilai seperti memberi salam, berkata sopan, menghormati orang yang lebih tua, dan  menyayangi yang muda.

Di MA Banu Hasyim penerapan prinsip silaturahmi dilakukan melalui program aktif yang dirancang oleh Bagian Kemahasiswaan dan OSIS.Dengan adanya  pesantren khusus perempuan, pengawasan interaksi antar santri semakin terjaga dan kemungkinan terjadinya interaksi negatif semakin berkurang.Program-program ini dirancang secara terstruktur dan dilaksanakan dengan evaluasi berkala untuk memastikan tercapainya tujuan hubungan yang sehat.Namun masih terdapat kendala  seperti  beberapa siswa yang tidak sadar untuk mengikuti kegiatan yang dijadwalkan.

Namun hal tersebut tidak menghalangi keberhasilan program, karena pengawasan yang ketat dan konsistensi penerapan aturan berkontribusi dalam  menciptakan kebiasaan baik di lingkungan sekolah.

 Tinjauan bulanan yang mencakup diskusi antara guru dan pengurus OSIS juga memastikan perbaikan berkelanjutan dalam pelaksanaan program.Secara keseluruhan MA Banu Hasyim telah berhasil menciptakan lingkungan yang kondusif bagi hubungan yang sehat  sesuai dengan nilai-nilai Islam, meskipun masih terdapat beberapa tantangan yang harus diatasi untuk mencapai hasil yang optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun