Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) tengah diterpa isu serius setelah ratusan data pribadi mahasiswa, termasuk Nomor Induk Kependudukan (NIK), dilaporkan disalahgunakan dalam proses Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) 2025. Skandal ini terungkap ketika sejumlah mahasiswa mendapati akun mereka dalam sistem pemungutan suara telah dicoblos untuk salah satu pasangan calon, meskipun mereka belum memberikan suara.
“Ketika saya login, pilihan saya sudah terisi tanpa saya lakukan apa-apa. Ini sangat merugikan dan jelas melanggar hak saya sebagai pemilih,” ungkap salah satu mahasiswa yang menjadi korban, yang meminta namanya dirahasiakan.
Kebocoran data ini menuai reaksi keras dari kalangan mahasiswa. Mereka menilai insiden ini menunjukkan adanya kelemahan serius dalam sistem pengelolaan data yang sepenuhnya dikelola oleh rektorat. Mengingat rektorat adalah satu-satunya pihak yang memiliki akses penuh terhadap data mahasiswa, banyak pihak menilai rektorat harus bertanggung jawab atas insiden ini.
“Data mahasiswa itu amanah besar. Kalau sampai bocor atau disalahgunakan, ini menunjukkan kelalaian yang tidak bisa ditoleransi,” ujar seorang mahasiswa dalam diskusi yang diadakan secara spontan di kampus.
Sejumlah mahasiswa juga mendesak rektorat untuk segera memberikan klarifikasi resmi mengenai insiden ini. Selain itu, mereka meminta adanya investigasi independen untuk memastikan penyalahgunaan data ini tidak terjadi lagi di masa depan.
Hingga saat ini, pihak rektorat belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait laporan penyalahgunaan data ini. Mahasiswa berharap pihak kampus segera memberikan penjelasan yang transparan untuk mengembalikan kepercayaan terhadap proses Pemira dan menjaga nama baik Unsika sebagai institusi pendidikan.
“Kami tidak ingin insiden ini berlalu begitu saja. Privasi mahasiswa adalah hal yang sangat penting, dan kami ingin ada langkah nyata dari kampus untuk menyelesaikan masalah ini,” pungkas salah satu mahasiswa yang hadir dalam forum diskusi.
Kejadian ini menjadi sorotan serius, tidak hanya di lingkungan kampus tetapi juga di media sosial. Mahasiswa berharap insiden ini menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pengelolaan data di Unsika agar kejadian serupa tidak terulang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI