Mohon tunggu...
Ananda Rezky Wibowo
Ananda Rezky Wibowo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku hanyalah aku dan tak jauh beda dari seperti kebanyakan orang lainnya ! Belajar dari segala hal yang bermakna !

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reformasi Galau, Demokrasi Patah Hati, Indonesia Ada Apa Denganmu?

8 Oktober 2014   21:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:51 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Inikah pertanda kemunduran demokrasi, setelah UU pemilihan langsung di hapus menjadi UU pemilihan tidak langsung, padahal 10 tahun terakhir Indonesia telah belajar memperjuangkan demokrasi itu, namun kini? Kini aroma orde baru kembali tercium, setelah perjuangan untuk berdemokrasi telah menelan pertanda kematiannya.

Orde baru? Bukankah kita perpindah dari orde baru ke reformasi karena menginginkan demokrasi yang nyata. Orde baru itu otoriter, lalu apakah reformasi juga akan menjadi demikian?

Di parlemen sana, terbelah paham yang menjadi musuh di negeri sendiri, bagaimana tidak? Telah nyata terlihat kelompok koalisi yang berbeda paham ideologi sedang memperebutkan tahtanya. Entah siapa yang benar-benar BENAR, atau siapa yang bena-benar TIDAK BENAR.

Nyatanya saja saya sebutkan, kelompok koalisi Merah Putih (KMP) yang nyatanya “seperti” tidak menerima kekalahannya menjadi presiden kini telah merengsek menguasai Parlemen, merekalah yang mayoritas berkuasa di Parlemen, setelah berhasil menetapkan UU MD3nya, UU pemilihan tidak langsungnya, menguasai DPR dan menguasai MPR. Sementara kelompok presiden terpilih Jokowi-JK koalisi Indonesia Hebat (KIH) menjadi kelompok yang seakan di pecundangi di parlemen, merekalah kelompok minoritas.

Lalu pertanyaan saya sebagai orang awan adalah, bagaimana nasib kekuasaan Presiden nantinya?

Ketika kekuasaan sekarang jadi bahan perebutan, seperti rakyat di nomor duakan, perang beda paham ideologi sampai kapan? Konstitusi di peralatkah? Kekuasaan nomor satu? Begitukah!!

Jangan sampai ketakutan saya nantinya benar, adalah ketika kekuasaan tidak lagi ada konstitusi yang kuat maka kesewenang-wenanganlah yang terjadi (otoriter mungkin) atau ketika kekuasaan dan konstitusi tidak lagi di barengi oleh ideologi yang jelas, apa yang bakal terjadi di negeri ini?

REFORMASI GALAU,

DEMOKRASI PATAH HATI,

INDONESIA ADA APA DENGANMU?

#tulisan suara hati saya sebagai kaum awam akan politik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun