Mohon tunggu...
Ananda QorryAina
Ananda QorryAina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Arsitektur

Saya adalah mahasiswa Arsitektur dengan pengalaman desain grafis, perancangan bangunan serta program pengabdian masyarakat. Saya tertarik pada isu feminisme, lingkungan dan keberagaman. Selain itu, saya merupakan pribadi yang optimis, penuh inovasi dan bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ibu-Ibu PKK Bermain Rumah-Rumahan! Kira-kira Bagaimana Hasilnya?

10 Februari 2023   22:03 Diperbarui: 11 Februari 2023   02:00 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Basuhan, Wonogiri (30/01) - Mahasiswa KKN Undip Tim 1 Tahun 2023, Ananda Qorry Aina melakukan kegiatan Workshop Dapur Sehat bersama ibu-ibu di Desa Basuhan, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. 

Sebagian besar masyarakat yang ada di Desa Basuhan masih menggunakan tungku di dapurnya sebagai alat memasak sehari-hari. Seperti yang kita tahu, tungku sendiri akan menghasilkan asap. Asap hasil limbah kayu yang dibakar tersebut tentunya tidak baik jika terperangkap di dalam ruangan. Sering kali asap yang diihasilkan dari tungku tersebut berputar di dalam ruangan dan tidak tersirkulasi dengan baik oleh udara bersih. 

Untuk itu, pada kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Basuhan tersebut, mahasiswa mengajak ibu-ibu untuk meningkatkan keterampilan dan mengetahui pentingnya perancangan dapur sehat yang memungkinkan adanya pertukaran udara yang baik sehingga meminimalisir adanya asap dari pembakaran kayu bakar di dalam ruangan. Untuk merancang dapur yang sehat, ibu-ibu harus memperhatikan tiga hal: pencahayaan ruang yang baik, sirkulasi udara yang silang dan juga penggunaan material dapur yang aman. Selain itu, mahasiswa juga mengenalkan ibu-ibu, istilah arsitektur yang disebut "Segitiga Dapur. Segitiga Dapur adalah penataan ruangan berdasarkan tiga area; area menyiapkan makanan, area memasak dan tempat menyimpan makanan. Dengan menerapkan segitiga dapur ini, masing-masing area memiliki jarak 1,2-2,5 meter yang mempermudah perpindahan antara tiap area. 

Untuk menutup materi terkait dapur sehat, mahasiswa mengajak ibu-ibu untuk simulasi penataan dapur dengan menggunakan miniatur peralatan dapur yang terbuat dari kertas. Secara berkelompok, ibu-ibu PKK di Desa Basuhan antusias dalam menyusun miniatur-miniatur peralatan dapur tersebut dengan menerapkan materi yang sudah disampaikan oleh mahasiswa. Kemudian, hasil dari penataan miniatur dapur tersebut dipresentasikan untuk dianalisis hasil rancangannya. Dari kegiatan ini, sebagian besar ibu-ibu sudah dapat menerapkan materi yang disampaikan oleh mahasiswa dengan menyesuaikan kebutuhan ruang dapur masing-masing. 

img-20230130-140542-63e6940fc3967b76896facd2.jpg
img-20230130-140542-63e6940fc3967b76896facd2.jpg
"Dapur sering identik sebagai tempat yang kotor, namun dengan kegiatan ini semakin membuka pandangan bahwa dapur yang digunakan sehari-hari harus memenuhi unsur dapur yang sehat." - Ibu Sumi, Ketua PKK Desa Basuhan. 

Dengan adanya workshop terkait penataan dapur yang sehat, diharapkan dapat memberikan wawasan kepada kelompok ibu-ibu PKK terkait penataan dapur yang sehat sehingga makanan-makanan yang dihasilkan sehari-hari dari dapur bisa sehat pula. 

Penulis: Ananda Qorry Aina 

DPL: 

Farid Agushybana, SKM, DEA, PhD 

Yuli Prasetyo Adhi, SH.M.Kn 

Rosa Amalia, S.Pi., M.Si 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun