Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular akibat virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini memiliki tubuh kecil dengan pola belang hitam dan putih serta aktif menggigit pada pagi dan sore hari. Penularan terjadi ketika nyamuk betina yang membawa virus menggigit manusia untuk mengambil darah. Penyakit ini menyerang berbagai kelompok usia, baik anak-anak di bawah 15 tahun maupun orang dewasa. Gejala yang dialami meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, hingga perdarahan ringan. Dalam kondisi yang lebih parah, DBD bisa berkembang menjadi demam berdarah berat atau sindrom syok dengue yang dapat mengancam jiwa.
      Faktor-faktor seperti perubahan iklim (peningkatan suhu dan curah hujan), urbanisasi tanpa fasilitas memadai, serta kurangnya pengendalian nyamuk efektif menjadi penyebab utama meningkatnya kasus DBD.
Untuk mengendalikan populasi nyamuk dan mencegah penyebaran DBD, beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah: Â
1. Menggunakan insektisida untuk memberantas sarang nyamuk. Â
2. Memasang perangkap nyamuk. Â
3. Membersihkan bak mandi secara rutin setiap minggu. Â
4. Melakukan gotong royong demi menjaga kebersihan lingkungan. Â
5. Memanfaatkan vaksin seperti Dengvaxia untuk mengurangi dampak infeksi dengue pada orang yang pernah terinfeksi. Â
6. Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan perkembangbiakan nyamuk dan perlindungan dari gigitan nyamuk.
     Dengan mengelola kebersihan lingkungan, melakukan pengendalian nyamuk yang tepat, memberikan edukasi masyarakat, dan menggunakan vaksin, penyebaran DBD dapat ditekan secara signifikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H