Mohon tunggu...
Ananda Putri Oktaviani
Ananda Putri Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Tidar

Saya adalah Mahasiswa Prodi Ilmu Komuikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Toleransi yang Disimbolkan Melalui Terowongan

22 November 2021   19:10 Diperbarui: 23 November 2021   19:07 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak macam ras, budaya, bahasa, adat istiadat, agama dan juga kepercayaan yang menjadikan Indonesia bersatu dalam seluruh keberagaman perbedaan.  Dari segala perbedaan itu tak menjadikan Indonesia terpecah belah. Hal itu sesuai dengan semboyan Bangsa kita yaitu Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetap satu jua.

Di Indonesia sendiri  terdapat beberapa agama berbeda-beda yaitu Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Konghuchu, dll. Dari agama-agama itu warga negara bebas memilih agama dan kepercayaannya masing-masing sesuai dengan UUD 1945 Pasal 29 yang berbunyi "bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa (1) dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu (2)."

Salah satu cara mempersatukan Indonesia adalah dengan kerukunan antar umat beragama. Kerukunan antar umat beragama ialah salah  satu cara dalam membangun kerukunan nasional. Terbentuknya kerukunan nasional ini menjadikan cita-cita Negara Indonesia agar bisa menjadi bangsa yang maju serta sejahtera terwujud. Maka dari sebab itu, kerukunan antar umat beragama harus dibangun, dirawat serta dijaga.

Selain itu ada juga Keberagaman dalam beragama, keberagaman dalam agama ialah sebuah fenomena yang tak bisa dihindarkan.  Oleh sebab itu  setiap umat beragama memiliki kewajiban untuk mengakui sekaligus menghormati agama lain tanpa membeda-bedakan. Pentingnya menerapkan prinsip-prinsip kemerdekaan serta kebebasan guna menumbuhkan perilaku toleransi, saling menghormati antar pemeluk agama yang berbeda dengan latar belakang sosial-budaya yang tidak sama. 

Hal tersebut bisa meningkatkan rasa persatuan dan  kesatuan yang kuat sebagai modal membangun bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Salah satu bukti kerukunan umat beragama terjadi pada Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta yang membangun terowongan silaturahmi didalamnya. Terowongan ini mempunyai panjang tunnel  28,3 m, tinggi 3 m, lebar 4,1 m dengan luas total terowongan area tunnel 136 meter persegi dengan luas total shelter dan tunnel 226 meter persegi.

Terowongan Silaturahmi dijadikan simbol kerukunan antar umat beragama serta toleransi di negara Indonesia ini. Terowongan ini bisa di ibaratkan bagai sebuah tali yang menyambungkan dua ujung yakni masjid dan gereja. Terowongan ini terhubung  dengan basement parkir lantai satu di Masjid Istiqlal yang dapat menampung kapasitas 500 mobil. 

Dengan fasilitas tersebut di harapkan agar mempermudah kedua umat ini untuk menggunakan lahan parkir secara bersama. Arsitektur terowongan ini sendiri memiliki gaya modern dengan lapisan marmer serta bagian luarnya menggunakan material transparan yang dapat terlihat masjid dan gereja. Diharapakan dari bangunan ini dapat menjadikan penghubung tali persaudaraan antar umat beragama dan salah satu cara untuk mendekatkan semua perbedaaan yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun