Matahari terbit dari timur seperti biasa
Masih harus berlari menuju hari yang berulang-ulang
Berawal dari langit gelap hingga terang benderang
Kawah, belerang, bibir jurang, dan bayang-bayang
Ijen dengan sejuta pesona
Pepohonan nampak tak renggang
Sayangnya, beberapa orang acuh tak acuh
Menjadi berkurang jika sekarang tak dijaga
Membangkang saling serang dan curang
Bumi pertiwiku
Terhipnotis dengan keelokkan nya
Gerobak-gerobak berjajar sepanjang jalan
Menjadi mata pencaharian demi mengais rezeki
Tak lelah berucap dan menawarkan apakah hendak menaiki?
Nyanyian ilalang membisiki telinga
Berlalu lembut, sepoi angin menghiasi seluruh penjuru
Berhenti sejenak, merenungi nikmat Allah
Dengan lebih peka keadaan sekitar, Â akan banyak yang terungkap
Barisan, rentetan, runtunan  kejadian,
Terlihat, terkenang, untuk kita yang terlupa biar terlupa, berlalu begitu saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H