KULITINTA.COM – Indonesia demam batu akik. Di setiap pelosok daerah saat ini pasti banyak terdapat kios tempat mengasah batu mulia ini. Sebagian memakainya sebagai hiasan, sebagian lagi ada yang hanya ingin mengikuti tren yang sedang berkambang, dan sebagian lagi ada yang mempercayai batu ini memiliki energi batu mulia yang khusus dan bermanfaat untuk keperluan tertentu.
Kepala Museum Geologi Bandung Sinung Baskoro, mengutip laman Detik, mengatakan, batu akuk atau batu mulia memang memiliki energi. “Setiap benda menyimpan energi, begitu juga batu. Contoh gampang radioaktif punya radiasi positif dan negatif, dulu kita (museum) punya, disimpan khusus, tidak boleh langsung kena tangan,” kata Sinung, Sabtu lalu.
Energi batu mulia merupakan murni energi alam yang memang terkandung dalam setiap benda. Jadi Anda yang mempercayai energi atau kekuatan dari sebuah batu hiasan, jangan sampai salah memahaminya. Energi batu mulia yang dimaksud bukan kekuatan ghaib yang berasal dari alam astral, tapi energi yang memang tercipta secara sunnatullah.
Energi Batu Mulia
“Kecubung dipercaya sebagai pangasih, daya pikat. Bukan hanya dipakai oleh raja-raja, tapi semua. Lalu batu giok, yang dimanfaatkan orang Cina dari dulu untuk menyeimbangkan yin dan yang. Batu itu mengandung elektromagnetik yang bisa berfungsi mengembalikan kondisi magnet tubuh kita. Orang letih, loyo, dan tidak semangat, itu bisa jadi terganggu medan magnetnya,” katanya lagi.
Energi yang terdapat pada sebuah batu bisa pula mempengaruhi kondisi badan kita, tergantung apakah daya positif atau negatif yang dimiliki si batu. Saat ini ragam dan nama batu beragam kita temui. Selain itu ada pula batu yang memiliki motif-motif langka sehingga mampu dijual dengan harga fantastis hingga miliaran rupiah.
Orang-orang tua di negeri ini memang dari dulu memakai batu akik atau batu mulia sebagai hiasan di jarinya. Salah satunya adalah pelawak Tessi Kabul yang senantiasa mengenakan banyak batu cincin di kesepuluh jari tangannya.
Namun, masyarakat tidak boleh percaya jika batu yang dikenakan bisa mendatangkan rezeki, bisa menyehatkan, atau perkara lain yang memang sudah digariskan Allah, karena pemahaman seperti itu memiliki kecenderungan ke arah mempersekutukkan Allah. sumber kulitinta.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H