Mohon tunggu...
Ananda Octoryno Wijaya
Ananda Octoryno Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa di Universitas Pakuan, Bogor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tren Fashion Skena Dalam Pembentukan Identitas di Kalangan Gen Z

28 Januari 2025   15:50 Diperbarui: 29 Januari 2025   14:35 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Skena. (Sumber : Kredit Foto)

Ngomong-ngomong soal tren fashion anak muda, kalian tau ga sih? Fashion itu sebenarnya lebih dari sekadar baju. Fashion adalah cara kita berbicara tanpa kata-kata. Misalnya, kalau kalian lihat seseorang pakai jaket levis, celana jeans robek, dan sepatu boots, pastinya kalian punya gambaran seperti apa kepribadian orang itu kan? Nah uniknya Gen Z sangat memahami hal ini. Meskipun gaya mereka mungkin seringkali terlihat nyeleneh, tapi bagi mereka outfit yang dikenakan lebih dari sekadar gaya, ini adalah identitas. Jadi.. ga heran kalau kalangan Gen Z sering mix and match outfit dengan cara yang enggak biasa. Oh iya.. ngomong-ngomong soal Gen Z, mereka ini jagonya ngikutin tren, bahkan sering kali jadi pencipta tren baru, pantes aja di sebut sebagai generasi "Digital Native". Gaya mereka berani, unik, dan ga takut tampil beda. Nah, ada yang lagi nge-hits nih dalam dunia fashion yaitu kebangkitan gaya retro dan vintage yang sekarang di sebut dengan outfit skena. Kalian pernah dengar tentang "Skena"? Skena sendiri merupakan istilah yang lagi naik daun saat ini, terutama di kalangan anak muda. Skena itu singkatan dari tiga kata yaitu : Sua, cengKErama, kelaNA. Artinya, skena adalah sekumpulan orang yang suka nongkrong bareng, ngobrol seru-seruan, dan berkelana. Awalnya, istilah ini populer di dunia musik, tapi sekarang sudah merambah ke fashion. Tren fashion skena ini unik banget. Biasanya, gayanya terinspirasi dari subkultur tertentu, seperti anak punk dan orang-orang yang menyukai music underground serta music indie. Tapi, di balik semua itu, ada sisi lain yang ga kalah menarik buat dibahas tentang fashion skena ini. Mau tahu? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Selain sering dikaitkan dengan beberapa aliran music underground dan komunitas motor custom. Skena juga terkenal dengan gaya berpakaiannya yang nyentrik. Bahkan skena dapat di kategorikan menjadi beberapa jenis dengan masing-masing cirikhas berpakaiannya sendiri tergantung dengan subkulturnya. Misalnya, pada subkultur skena emo identic dengan baju ketat, skinny jeans dan Sepatu kanvas berwarna, ada juga subkultur golt indentik dengan baju serta aksesoris serba hitam dan rok panjang, atau sering kita liat yaitu dengan subkultur skena skater yang identik dengan baju oversize, baggy jeans dan sepatu skate. Selain itu, skena juga terkenal dengan cara berbelanjanya yang unik loh. Dengan gaya berpakaiannya yang nyentrik, kebanyakan dari mereka sering berbelanja pakaian-pakaian thrift.

Banyak Gen Z yang mulai tertarik dengan skena biasanya dengan mengahdiri acara musik atau pameran seni, ada juga karena pengaruh lingkungannya seperti baru memasuki lingkungan perkuliahan, bahkan ada yang mulai mengenal dan tertarik dengan skena dengan melihat trend yang sedang hype dimedia sosial.  Dampak yang diberikan oleh media sosial ini cukup besar loh bagi Gen Z, karena dengan itu mereka bisa mengekspresikan diri melalui beberapa rekomendasi dari media sosial tersebut.

Menurut survey yang sudah dilakukan oleh penulis, ada sekitar 38,7% yang setuju, dan ada 19,4% sangat setuju dengan pernyataan "Fashion dapat membuat mereka di terima dilingkungannya". Akan tetapi, tren fashion di kalangan Gen Z sekarang ini dianggap sudah banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya dari luar negeri. Oleh karena itu pentingnya kita untuk mengontrol diri agar tidak terlalu terpengaruh oleh tren global, dan lebih baik untuk menghargai budaya lokal atau budaya dalam negeri.

Identitas anak muda khususnya Gen Z seringkali terjebak dalam siklus nilai-nilai budaya. Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk tidak terpengaruh oleh budaya luar dan tetap bisa mengontrol diri agar tidak terseret arus yang tidak sesuai dengan jati diri. Meski begitu, bagi Gen Z skena tetap punya rasa lokal yang kental dan makin bikin identitas mereka unik. Karena bagi mereka, skena itu lebih dari sekedar gaya berpakaian. Tapi juga menjadi cara mereka buat nunjukin siapa mereka dan cerita apa yang pengen mereka bawa lewat penampilan sehari-hari.

Fashion skena ini kayak puzzle, nyambungin subkultur, gaya hidup, dan identitas jadi satu. Gak heran, fenomena ini ngasih dampak besar di dunia fashion anak muda. Bahkan, udah jadi simbol buat nunjukin gaya hidup seseorang. Tapi pertanyaannya, nih. Gen Z bisa gak sih terus "ngawal" tren ini? Atau nanti bakalan sampai di titik di mana kenyamanan lebih penting daripada ngikutin tren?  Yang jelas, fashion skena udah jadi bagian dari budaya hidup anak muda sekarang. Suka atau nggak, tren ini kayak bola salju terus membesar dan gak gampang dihentikan. Jadi, apa masa depan fashion skena? Kita lihat aja gimana kreativitas Gen Z terus melukis cerita mereka di kanvas yang namanya dunia fashion.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun