Mohon tunggu...
Ananda Nabilah
Ananda Nabilah Mohon Tunggu... Pelajar -

Imagine this world as a paper, write on it!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kacamata Sandiwara, Padam

19 Desember 2018   13:34 Diperbarui: 19 Desember 2018   13:43 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit menghitam,
Angin menusuk

Kudengar pekikan batin diluar sana,
Memohon agar sang surya bersinar kembali

Padam,
Sinarnya tak kentara lagi

Inikah akhir dari harapan?
Dijunjung, dipuji, lalu dibuang?
Inikah akhir dari mimpi?
Dibawa, diterka, lalu mati? 

Redup,
Terangnya telah lama hilang,
Digerogoti oleh realita kehidupan

Bangkit,
Bawalah kembali memori itu
Dimana kita tengah bersama
Merajut optimis, berbalut cita-cita

Tak perduli kau retak, hati
Kau harus tetap merasa
Kau harus tetap terjaga

Juli 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun