Harga minyak goreng melambung tinggi pasca pencabutan kebijakan harga eceran tertinggi (HET). Bukan hanya minyak goreng yang naik tetapi harga telur ayam pun juga naik dan hingga sekarang juga belum kunjung turun.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada 20 ibu rumah tangga yang tinggal di pusat kota berlatar belakang pekerjaan kepala keluarga sebagai wiraswasta, mengenai kenaikan harga minyak goreng telur, 18 dari mereka merasakan perubahan pada pengeluaran yang sangat drastis. Dengan alasan kebanyakannya adalah gaji yang diperoleh oleh Kepala keluarga tidak kunjung naik, tetapi harga minyak goreng telur sebagai bahan pokok naik tidak ada kabar untuk turun.
Dengan kenaikan harga minyak goreng telur menjelang lebaran, dari survei yang dilakukan kepada 20 ibu rumah tangga juga bisa diartikan adanya penurunan kesejahteraan ekonomi dalam keluarga. karena keterbatasan dalam pengeluaran untuk membeli bahan pokok, mengingat ini menjelang lebaran bahan pokok yang lainnya pun ikut naik.
"Biasanya Rp50.000 itu sudah bisa dapat 2 liter minyak goreng juga 1 kilo telur, tetapi sekarang untuk minyak goreng sendiri saja seharga Rp52.000 2 liter" Tanggapan salah satu Ibu Rumah Tangga
Sementara itu, harga minyak goreng curah tetap Rp14.000 karena pemerintah memberikan pengurangan harga subsidi berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang bersumber dari perusahaan kelapa sawit. tetapi dengan adanya subsidi, ada beberapa penjual minyak curah yang nakal mengubah minyak curah. minyak curah tersebut di jadikan kemasan premium untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
karena adanya keresahan tersebut, berdasarkan survei beberapa ibu rumah tangga pun ikut andil dalam menstabilkan ekonomi keluarga dengan cara bekerja agar mencari pemasukan lain, mengingat ada beberapa juga keluarga yang masih berdampak akibat Covid-19 yang mengharuskan kepala keluarga tidak bekerja belum mendapatkan pekerjaan baru.
"Saya sebenarnya resah keberatan banget karena adanya kenaikan bahan baku kaya minyak telur ini, ya karena suami saya juga sudah tidak bekerja malah saya yang harus bekerja harus berusaha dicukupi lah" Tanggapan salah satu ibu rumah tangga yang berusaha tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari.
Adapun ibu rumah tangga yang memilih tetap di rumah tidak bekerja tetapi mereka mengurangi kegiatan memasak yang menggunakan minyak goreng dan mengganti telur sebagai bahan baku makanan dengan mi instan.
*Ananda Lufi Nabila, Mahasiswa Universitas Binawan Program Studi Kesejahteraan Sosial
Dosen Pengampu : Apriani Riyanti, S.Pd., M.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H