Mohon tunggu...
Ananda Herdi Saputra
Ananda Herdi Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (S1 Manajemen) Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si, Ak Mercubuana_NIM: 43122010384

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (S1 Manajemen) Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si, Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaitan Delik Moral Kantian pada Pejabat Negara Indonesia

15 Juni 2023   18:20 Diperbarui: 15 Juni 2023   18:23 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu Delik Moral Kantian?

Pengenalan kepada filosofi moral Kantian: Delik moral Kantian didasarkan pada filosofi moral Kantian yang dijelaskan dalam karya Immanuel Kant, "Groundwork of the Metaphysics of Morals." (1785) Kant berpendapat bahwa tindakan moral yang benar didasarkan pada kewajiban dan prinsip universalitas. Delik moral Kantian menekankan pentingnya bertindak berdasarkan kewajiban moral tanpa memperhatikan konsekuensi atau kepentingan pribadi.

Dalam konteks tindakan pejabat negara, etika dan moralitas memainkan peran penting dalam memastikan integritas dan keadilan dalam tindakan mereka. Delik moral Kantian adalah sebuah pendekatan yang dapat digunakan untuk menganalisis tindakan pejabat negara Indonesia berdasarkan prinsip-prinsip moralitas yang diusulkan oleh filsuf Immanuel Kant. Tulisan ini akan menjelaskan apa, mengapa, dan bagaimana delik moral Kantian dapat diterapkan pada pejabat negara Indonesia.

Etika Kantian, juga dikenal sebagai deontologi Kantian, adalah kerangka teoritis yang dikembangkan oleh filsuf Jerman Immanuel Kant pada abad ke-18. Etika Kantian berfokus pada tindakan moral yang berdasarkan prinsip universalitas, kewajiban moral, dan penghormatan terhadap martabat manusia. Teori ini memiliki landasan filosofis yang kuat dan memberikan panduan untuk menilai tindakan secara moral tanpa mengacu pada konsekuensi atau tujuan akhir yang diinginkan.

*Konsep delik moral Kantian: Delik moral Kantian melibatkan penilaian moral terhadap tindakan berdasarkan apakah tindakan tersebut dapat dijadikan prinsip universal yang adil. Dalam konteks pejabat negara Indonesia, delik moral Kantian akan menilai apakah tindakan mereka mematuhi prinsip-prinsip moral universal, seperti menghormati hak asasi manusia, berlaku adil, dan bertindak dengan integritas.Prinsip-prinsip moralitas dalam delik moral Kantian:

*Prinsip universalitas adalah salah satu pilar utama dalam etika Kantian. Kant berpendapat bahwa tindakan etis haruslah dapat dijadikan aturan umum, diterapkan secara konsisten oleh semua orang dalam situasi serupa. Prinsip ini menekankan bahwa tindakan yang melanggar prinsip universalitas tidak dapat dianggap sebagai tindakan yang etis. Misalnya, jika seseorang memutuskan untuk berbohong, maka tindakan tersebut tidak dapat dijadikan aturan umum karena jika semua orang berbohong, maka komunikasi yang jujur dan saling percaya akan hancur. Ia juga menekankan pentingnya menghormati martabat manusia. Menurutnya, manusia memiliki nilai intrinsik yang tidak dapat dikompromikan atau diperdagangkan. Konsep ini dikenal sebagai "kehendak akhir" atau "manusia sebagai tujuan dalam diri sendiri". Artinya, manusia tidak boleh dianggap sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu, melainkan sebagai individu yang memiliki hak dan nilai yang harus dihormati.

Lalu Mengapa Delik Moral Kantian Relevan untuk Pejabat Negara Indonesia?

Yaitu Pentingnya etika dalam pemerintahan: Pejabat negara Indonesia memiliki tanggung jawab besar terhadap rakyat dan tindakan mereka dapat memiliki dampak signifikan pada masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pejabat negara untuk bertindak dengan etika yang tinggi dan mengikuti prinsip-prinsip moral yang dapat memberikan jaminan keadilan dan kepercayaan publik. Keandalan delik moral Kantian dalam menganalisis tindakan pejabat negara,Delik moral Kantian memberikan kerangka kerja yang jelas dan objektif untuk mengevaluasi tindakan pejabat negara. Dengan mengabaikan konsekuensi dan fokus pada prinsip universalitas, delik moral Kantian dapat membantu menghindari manipulasi moral atau tindakan yang dipengaruhi oleh kepentingan pribadi. Hal ini memungkinkan penilaian yang adil terhadap tindakan pejabat negara. Membangun kepercayaan publik melalui delik moral Kantian: Dalam konteks pemerintahan, kepercayaan publik terhadap pejabat negara sangat penting. Dengan menerapkan delik moral Kantian, pejabat negara Indonesia dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap prinsip-prinsip moral yang adil dan universal. Ini dapat membangun kepercayaan publik dan menguatkan legitimasi pemerintahan.

III. Bagaimana Mengimplementasikan Delik Moral Kantian pada Pejabat Negara Indonesia?

 Yang pertama yaitu penegakan hukum dan keadilan: Pejabat negara Indonesia harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum dan memastikan keadilan ditegakkan. Mereka harus menjunjung tinggi hak asasi manusia, melindungi kepentingan masyarakat, dan menegakkan keadilan tanpa pandang bulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun