Halo, teman-teman milenial! Di zaman seperti ini kalian pernah menjumpai atau makan jajanan dongkal, tidak? jika belum, kali ini kita akan membahas jajanan ini dan saya akan mengenalkan kepada kalian, simak ya!
Dongkal merupakan salah satu jajanan tradisional atau bisa di bilang jajanan legendaris yang masih ada hingga kini. Jajanan ini memiliki banyak sebutan seperti awug dan dodongkal. Makanan jadul ini berasal dari Betawi dan sudah ada sejak tahun 1940.
Jajanan tradisional yang berbentuk menyerupai tumpeng putih ini berbahan dasar tepung ketan dan gula merah serta campuran parutan kelapa yang disusun secara bertahap di cetakan tradisional khusus berbentuk tabung kerucut yang terbuat dari anyaman bambu. Setelah dicetak, dongkal dimasukan dalam kukusan atau dandang yang kerap disebut seeng.Â
Dongkal matang kemudian di tuangkan dan di potong-potong menjadi beberapa bagian. Kue yang berlapis gula merah ini tentunya memiliki rasa manis seperti kue putu hanya saja bentuk dan warnanya yang berbeda. Sebagai pelengkap, jajanan ini biasa disajikan dengan parutan kelapa. Sangat nikmat untuk menemani kita bersantai, dan karena terbuat dari tepung ketan membuat cukup mengganjal perut yang lapar.
Dibeberapa daerah Jawa Barat seperti Bogor, Sukabumi, dan Cianjur masih menjual Dongkal namun seiring perkembangan zaman seperti zaman sekarang sudah mulai sedikit yang menjual sehingga sulit ditemukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H