Mohon tunggu...
Ananda Fatih Al Haqqi
Ananda Fatih Al Haqqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jurusan Sejarah Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP ) Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Relevansi Peninggalan Museum Bali terhadap Kebudayaan Masyarakat

16 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 16 Mei 2024   08:10 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pentingnya hubungan antara warisan sejarah yang dipamerkan di Museum Bali dengan kehidupan budaya dan identitas masyarakat Bali saat ini. Melalui penelitian, dokumentasi, dan pameran, museum ini tidak hanya menjaga peninggalan sejarah, tetapi juga berperan dalam memelihara, memperkuat, dan menghidupkan kembali tradisi, nilai-nilai, dan praktik budaya yang penting bagi masyarakat Bali. Dengan memahami relevansi peninggalan tersebut, kita dapat mengetahui bagaimana warisan budaya yang terdapat dalam museum berperan dalam membentuk, mempertahankan, dan mengembangkan kehidupan budaya masyarakat Bali secara keseluruhan.

BALI, KOMPASIANA - Pada awalnya bangunan ini adalah istana Kerajaan pemerintahan Bali.Namun pada tahun 1932 dirubah menjadi museum yang berfungsi menjadi pusat kebudayaan dan sejarah untuk melestarikan peninggalan masyarakat Bali kuno. Koleksi museum mencakup berbagai artefak dan benda seni tradisional Bali, seperti patung, lukisan, tekstil, dan arca-arca kuno, yang memberikan wawasan mendalam tentang warisan budaya pulau ini.


Benda-benda tradisional yang masih dijaga keberadaannya oleh masyarakat Bali hingga saat ini merupakan peninggalan berharga yang memperkaya budaya dan identitas lokal. Salah satu dari peninggalan tersebut adalah Gamelan Bali, sebuah ensemble musik yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai acara seni tradisional, seperti tari, drama, dan teater, serta digunakan dalam upacara ritual. Di samping itu, kerajinan tenun, terutama kain Endek, juga tetap mempertahankan eksistensinya di tengah masyarakat Bali, dengan kain Endek "Sekar Jepun" yang terkenal di kota Denpasar. Hal ini semakin diperkuat dengan kebijakan resmi dari Gubernur Bali, I Wayan Koster, yang mewajibkan penggunaan pakaian berbahan kain tenun Endek Bali setiap hari Selasa.

Selain itu, seni pertunjukan Wayang Kulit juga tetap menjadi bagian hidup dan kepercayaan spiritual masyarakat Bali. Pertunjukan wayang dengan tema spiritual menjadi bagian yang sangat disakralkan oleh umat Hindu Bali, sering kali menjadi bagian penting dalam upacara keagamaan. Wayang Kulit Bali membedakan dirinya dalam dua jenis, yaitu wayang lemah dan wayang pateng, yang masing-masing memiliki peran dan waktu pementasan yang berbeda.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi


Tidak hanya seni pertunjukan, tetapi juga artefak seni rupa seperti arca-arca Bali kuno masih memegang nilai spiritual dan estetika yang tinggi bagi masyarakat setempat.
Arca-arca ini, baik berupa patung dewa, raja, maupun tokoh mitologi lainnya, sering digunakan dalam upacara keagamaan dan ritual adat. Keberadaan arca-arca tersebut menjadi bukti nyata bagaimana nilai-nilai budaya Bali terus dijaga dan dilestarikan dari generasi ke generasi.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Sementara itu, Keris, senjata tradisional yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat Bali, juga masih dihormati dan digunakan sebagai sarana adat. Di beberapa desa, seperti Tenganan dan Tumbu, penggunaan keris masih terlihat dalam berbagai upacara tradisional. Lebih dari sekadar sebuah senjata, keris dianggap sebagai warisan budaya yang harus dijaga dan dihormati, melambangkan penghargaan terhadap warisan leluhur dan identitas budaya Bali secara keseluruhan. Dengan demikian, benda-benda tradisional ini tidak hanya berfungsi sebagai penanda identitas, tetapi juga sebagai pemersatu dan penjaga kekayaan budaya Bali yang kaya dan beragam.

Museum Bali memiliki relevansi yang sangat penting terhadap kehidupan budaya dan identitas masyarakat Bali saat ini. Melalui koleksinya yang mencakup berbagai artefak dan benda seni tradisional, museum ini tidak hanya menjaga warisan sejarah, tetapi juga memelihara, memperkuat, dan menghidupkan kembali tradisi, nilai-nilai, dan praktik budaya yang penting bagi masyarakat Bali. Benda-benda tersebut, seperti gamelan Bali, kerajinan tenun Endek, wayang kulit, arca-arca kuno, dan keris, bukan hanya menjadi objek sejarah, tetapi juga masih digunakan dalam kehidupan sehari- hari, pertunjukan seni, upacara keagamaan, dan ritual adat. Hal ini menegaskan bahwa museum ini tidak hanya menjadi tempat penyimpanan, tetapi juga menjadi pusat kehidupan budaya yang aktif dan penting bagi masyarakat Bali dalam menjaga dan menghormati warisan leluhur mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun