Mohon tunggu...
Ananda Dwi Saskiya
Ananda Dwi Saskiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 2, Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang

Saya adalah Mahasiswa Sastra Indonesia Semester 2. Saya suka membaca buku dan menulis, saya juga cukup aktif dalam organisasi yang ada di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

3 Hari Kotor Lagi! Sungai Citarum Kembali Jadi Lautan Sampah

23 Juni 2024   20:20 Diperbarui: 23 Juni 2024   20:57 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://vt.tiktok.com/ZSYarfFMf/

Pandawara Group, sebuah kelompok pemuda yang berfokus pada pelestarian lingkungan, sukses mengajak masyarakat Bandung Raya untuk bersama-sama membersihkan sungai Jembatan Babakan Sapan (BBS) yang menghubungkan Batujajar dan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Ajakan tersebut disampaikan melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram @pandawararoup pada Kamis, 13 Juni 2024. Pandawara Group menilai, jika sampah-sampah yang berada di badan sungai Citarum tersebut dibiarkan, maka Kota Kembang akan memiliki julukan baru yakni 'Bandung Lautan Sampah'. Mereka mengajak masyarakat dari semua elemen untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di kawasan Sungai Citarum. 

Namun, baru tiga hari setelah dibersihkan, kondisi Sungai Citarum kembali dipenuhi sampah. Viralnya video yang dibagikan Pandawara terkait Sungai Citarum membuat warganet menyoroti kinerja pemerintah. Beberapa warganet juga menjelaskan penyebab kenapa Sungai Citarum menjadi lautan sampah, termasuk hilangnya sebagian besar populasi ikan sungai yang diperkirakan mencapai 60 persen. Sistem dan struktural dinilai menjadi penyebab utama permasalahan sampah Sungai Citarum

Dilansir dari Kompas.com, produksi sampah plastik di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan di tahun 2022, total sampah plastik mencapai 12,54 juta ton. Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Hidup dan Kehutanan, Novrizal Tahar menyampaikan timbunan sampah plastik di Indonesia terus meningkat sejak tahun 1995.

Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kab/kota di Indonesia mengatakan bahwa jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut, 65.71% (13.9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik.

Pandawara Group dengan menggunakan platform media sosial, berhasil menjadi contoh yang baik dan menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Namun, saat ini bukan hanya kesadaran yang dibutuhkan oleh lingkungan, melainkan juga aksi dari masyarakat untuk membiasakan diri agar tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan kegiatan pembersihan lingkungan mulai dari lingkup kecil seperti area rumah dan sekitarnya. Dengan hal tersebut, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mengatasi sampah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun