Mohon tunggu...
ANANDA DIVA NURHAIBAH
ANANDA DIVA NURHAIBAH Mohon Tunggu... Lainnya - Tidak ada

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Edukasi Gizi oleh Mahasiswa KKN Kolaboratif #3: Mie Bayam Menjadi Andalan Pencegah Stunting di Desa Tanjung Rejo, Wuluhan, Jember

2 September 2024   09:45 Diperbarui: 2 September 2024   09:51 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rabu, 21 Agustus 2024, bertempat di rumah Ibu Ninik, salah satu warga Desa Tanjung Rejo, Wuluhan, Jember, diadakan sosialisasi mengenai pencegahan stunting dengan menggunakan makanan berbasis mie bayam. Acara ini dihadiri oleh ibu-ibu yang memiliki anak balita dan diorganisir oleh mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Jember. 

Acara dimulai pada pagi hari dengan sambutan hangat dari Ibu Ninik, tuan rumah sekaligus kader kesehatan desa, yang menyambut para peserta, yakni ibu-ibu lokal, yang berkumpul di ruang tamu rumahnya yang telah disulap menjadi tempat sosialisasi. Mahasiswa KKN kemudian memulai sesi dengan penjelasan mengenai "Mie Bayam" sebagai alternatif makanan pencegah stunting.

Mahasiswa KKN memperkenalkan "Mie Bayam" sebagai solusi inovatif untuk mencegah stunting. Mereka menjelaskan bahwa mie bayam merupakan alternatif makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat, yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak balita untuk tumbuh sehat. "Mie Bayam adalah pilihan yang lezat sekaligus bergizi. Dengan mengganti mie biasa dengan mie bayam, kita dapat meningkatkan asupan nutrisi yang sangat penting bagi anak-anak kita," ungkap Lailil.

Selama acara, peserta diberikan demonstrasi cara pembuatan mie bayam melalui video. Dalam video terdapat mahasiswa KKN yang menunjukkan langkah demi langkah mulai dari proses pembuatan mie hingga cara menyajikannya dengan berbagai bahan tambahan yang bergizi. Para ibu tampak sangat antusias dan aktif bertanya mengenai penerapan mie bayam dalam pola makan sehari-hari keluarga mereka.

Salah satu pertanyaan yang muncul dari Ibu balita "apakah bahan utama mie bayam, bisa diganti dengan sayuran lain". Pemateri menjelaskan bahwa "bayam bisa diganti dengan berbagai sayuran lain seperti pakcoy, sawi, wortel, atau sayuran lain sesuai selera dan kebutuhan nutrisi keluarga". Antusiasme ini menunjukkan minat besar para ibu untuk menjadikan mie bayam sebagai salah satu menu sehari-hari keluarga mereka guna mencegah stunting pada anak-anak.

Foto pribadi
Foto pribadi

Setelah pemateri menjelaskan pentingnya pencegahan stunting melalui asupan gizi yang tepat, suasana acara menjadi semakin semarak ketika anak-anak balita diperkenalkan dengan mie bayam yang kaya nutrisi. Dengan penuh semangat, balita yang hadir langsung menikmati mie bayam dengan lahap, terlihat senang di setiap suapannya. Keceriaan terpancar di wajah mereka, seolah mereka tahu bahwa makanan yang lezat ini tidak hanya enak, tetapi juga baik untuk pertumbuhan mereka. 

Foto pribadi
Foto pribadi

Sosialisasi ini merupakan bagian dari program KKN Kolaboratif #3 yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang untuk mencegah stunting. Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kesehatan balita di Desa Tanjung Rejo dan mengedukasi lebih banyak ibu tentang pentingnya pola makan bergizi. Dukungan penuh dari pihak desa juga menandai langkah positif dalam upaya mencapai pertumbuhan optimal bagi anak-anak di wilayah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun