Berubahnya awan menjadi hitam. Satu titik bersinar terang di antara langit hitam. Hembusan
angin yang menusuk tulang hingga ubun-ubun. Suara jangkrik yang bersenada dan bersenandung
mendengung sesama.
Aku yang sedang duduk di teras rumah sembari meratapi indahnya alam di dalam kesepian
sambil berpikir dan merenungi untuk diri ku di masa depan. Aku akan jadi apa di masa depan ? Apa yang
akan ku lakukan di masa depan ? aku akan jadi apa di masa depan ? siapakah aku di masa depan ? huft,
hobi ku hanyalah bermain game dan mengedit. Apakah aku akan menjadi seorang gamers atau seorang
editor berkelas? Ntahlah, hanya waktu yang akan menjawab itu.
Esok hari di sekolah
Di antara banyak nya mata pelajaran di sekolah, yang paling ku kuasai adalah pelajaran PJOK
atau olahraga karena walau aku sering bermain game dan mengedit video, aku tak pernah luput dari
olahraga seharipun karena Olahraga adalah nikmat Tuhan yang diberikan kepada hambanya untuk
menjaga anggota tubuhnya. Ya minimal 5 menit sehari cukup.
Hari rabu ini adalah mapel PJOK. Guru Olahragaku menyuruh kami (siswa siswi kelas 12 MIPA 3)
untuk berlari endurance sejauh 5 KM. ini adalah hal yang sangat ku tunggu tunggu karena berlari adalah
suatu kemampuan gesit yang paling ku dominasi di antara teman temanku.
"Nan, sehabis pulang sekolah ajarin aku jadi editor dong" kata Yopi
"oh iya boleh aja, mau dimana ?" tanyaku
"Caf Nastar aja deh" jawab nopi
"oh oke atuh yop. Sekarang mah kita fokus dulu lari aja ya. Good luck" ungkapku
"kamu pasti menang ini mah, juara 10x bertahap seangkatan haha" kata yopi
"Aamiin, makasih yop"
Apa tujuan mu?
Lonceng Siang sekolah berbunyi, menandakan pembelajaran telah usai. Aku dan Yopi lansung bergegas
menuju caf Nastar yang tak jauh dari sekolah, mungkin hanya 1,29 KM saja.
"eh Nan, penghasilan dari mengedit video itu berapa sih?" tanya yopi
"ehm, tergantung si. Sesuai ke komplekan videonya" jawabku
"owh gitu ya. Beruntung si kamu, jago ngedit wkwk. Semoga bisa jadi editor ternama" ungkap Yopi
"haha aamiin, tapi jujur Yop, aku masih bingung dengan tujuan ku dan akan jadi apa aku di masa depan
nanti (sambil menggaruk kepala)"
"ya sesuai passion mu aja dong. Kalo dalam cita cita itu gak boleh ngelindur, hidup itu cuman sekali se
umur hidup. Buat sebuah karya seni dalam kehidupan dengan arah tujuan hidupmu yang jelas karena
kalo kamu maksain hal yang gak kamu suka, kamu bakalan mengutuk dirimu sendiri seumur hidup"
jawab yopi yang lansung membuat diriku seperti tertampar.
Kami sudah sampai ke caf nastar yang bangunannya sangat minimalis. Namun, indah dan memanjakan
mata. Yopi memesan cheese cake dan sebuah jus rasa stroberi. Sedangkan aku memesan mie dan kopi.
Sangat nikmat sekali apalagi di makan dalam keadaan hujan.
Yopi sangat cerdas, hanya beberapa kali ku ajarkan, ia sudah paham dan bisa untuk melakukannya
sendiri. Bahkan ia sendiri dalam waktu yang singkat sudah bisa mengetahui dan mengeskplor semua
fitur yang ada di dalamnya.