Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) yang terletak 50 km dari utara Makassar atau tepatnya berada di Provinsi Sulaewsi Selatan ini memiliki setidaknya 115 gugusan pulau. Wilayah Kepulauan Pangkep mencakup perbatasan Bali, Nusa Tenggara, dan sampai sekitar pulau Kalimantan bagian timur.
Daerah Pangkep yang didominasi kepulauan itu memiliki potensi wisata alam dan budaya yang berbasis sektor wisata bahari. Hal itu salah satunya tercermin dari berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Pangkep yang rata-rata menjajakan produk makanan yang berasal dari laut seperti ikan, udang, dan lain sebagainya.
Namun, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM di Pangkep, terutama terbatasnya informasi mengenai cara berinovasi dalam memperbaiki desain kemasan produk yang dijual. Menyadari kebutuhan tersebut, Tim Dosen Kelompok Keahlian Literasi Budaya Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (KK LBV FSRD ITB) mengadakan kegiatan pelatihan desain identitas visual dan kemasan untuk meningkatakan daya saing UMKM di Pangkep pada 5-7 Agustus 2024.
Pelatihan yang didanai sepenuhnya oleh ITB melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini dipimpin oleh Dr. Acep Iwan Saidi, M.Hum., bersama dengan RR. Sri Wachyuni, M.Psi., Zamzami Almakki, M.Ds., Bima Nurin Aulan, M.Ds., Shinta Yuniarti, M.Psi., Dr. Tri Sulistyaningtyas, M.Hum. dan Dr. Dana Waskita, M.App.Ling.
Pelatihan ini bekerja sama dengan DPRD Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan. Kepala Dinas Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pangkep, Dr. Jaenal Sanusi, S.STP, M.Si. merasa bangga dan bersyukur karena telah didatangi Institut Teknologi Bandung. "Kami merasa bersyukur karena dari sekian banyak instansi dan universitas di Indonesia, ITB lah yang datang ke sini. Melewati pulau dan samudera untuk berbagi ilmu. Itu adalah karunia dari Tuhan yang perlu kita syukuri," ujarnya dalam membuka acara pelatihan ini.
Setelah pembukaan, pelatihan dimulai dengan pematerian oleh RR. Sri Wachyuni, M.Psi., dan Shinta Yuniarti, M.Psi., mengenai kesiapan pelatihan bagi pelaku UMKM. Pematerian tersebut didasarkan dari survei yang telah disebar kepada pelaku UMKM di Pangkep. Hasilnya menunjukkan bahwa para pelau UMKM Â yang mengikuti pelatihan ini memiliki tingkat keinginan untuk melakukan inovasi sebesar 88 persen terhadap produknya.
"Kami memang menginginkan inovasi terhadap produk kami, terutama soal kemasan. Tetapi kami masih merasa kurang informasi mengenai cara membuat produk kami dikemas secara menarik," kata Rabiah salah satu peserta sekaligus pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan ini.
Pelatihan kemudian dilanjutkan oleh Bima Nurin, M.Ds., yang memaparkan materi mengenai identitas visual untuk produk UMKM. Menurut Bima, terdapat tiga hal penting dalam identitas visual untuk memasarkan produk UMKM. "Hal pertama sebuah identitas berfungsi menjadi pembeda antara produk satu dengan yang lainnya. Kemudian hal kedua adalah untuk memberi kesan kepada penjual melalui identitas yang kita desain. Lalu yang terakhir adalah dalam sebuah identitas visual diperlukan adanya pesan dalam produk UMKM," ujar Bima. Meskipun begitu, Bima menambahkan bahwa hal paling penting dan mendasar dalam pemasaran produk UMKM terhadap konsumen terletak di gambar yang mengemas produk tersebut.