Foto 1: Praktik Pembuatan Budidamber bersama Ibu-ibu PKK (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Karanganyar – Pekarangan memiliki potensi yang cukup tinggi untuk peningkatan sumber pangan bagi masyarakat jika dimanfaatkan melalui cara yang tepat. Sebagai bentuk pelatihan dalam meningkatkan produktivitas pekarangan, Mahasiswa KKN UNS kelompok 110 mengajak para Ibu-Ibu PKK di Dusun Karan Joho dan Karan Lor, Kelurahan Gayamdompo, Kecamatan Karanganyar untuk melakukan Budidamber serta penanaman cabai organik pada Rabu (15/2) dan Minggu (19/2).
Rikma (21) selaku perwakilan Mahasiswa KKN UNS menyampaikan bahwa tema program ini dilatarbelakangi oleh usaha dalam memaksimalkan potensi ruang produktif di lingkungan Gayamdompo. Masyarakat Kelurahan Gayamdompo sendiri memiliki pekarangan yang cukup luas di sekitar rumahnya.
“Setelah kita lihat, banyak rumah warga yang memiliki lahan atau pekarangan rumah relatif luas, selain itu juga kandungan pH tanah yang relatif normal menyebabkan tanaman cabai mudah untuk hidup di lingkungan ini,” ujar Rikma.
Rangkaian Kegiatan ini di awali dengan penyuluhan dengan tema “Budidaya Cabai Organik dengan memanfaatkan pekarangan rumah” oleh salah satu aktivis Lembaga Riset Jiwa Desa Kabupaten Karanganyar, Donny Prabawa S,TL. Materi yang dipaparkan berupa manfaat menanam cabai dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan kedepan, cara membuat dan manfaat penggunaan pupuk organik. Selain itu juga dipaparkan wacana tentang manfaat dari pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT).
Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian bibit cabai oleh Mahasiswa KKN UNS dan Praktik pembuatan Budidaya Ikan dalam Ember (Budidamber) pada Minggu, (19/2). Triana (22) menjelaskan bahwa Budidamber dipilih untuk dijalankan dengan harapan dapat dijadikan ide bisnis dan ketahanan pangan sederhana di lingkungan keluarga.
“Disamping pemanfaatan lahan pekarangan kosong, budidamber juga bisa dijadikan sebagai ketahanan pangan sederhana keluarga dan juga ide bisnis yang menguntungkan,” katanya.
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan Budidamber adalah ember, gelas plastik, kawat, bibit lele, bibit kangkung, dan arang. Ikan lele dipilih sebagai ikan yang akan dibudiyakan dalam Budidamber karena daya tahan hidup yang tinggi, mudah didapatkan, dan harga yang terjangkau. Selain itu, pada bagian atas ember, dimanfaatkan sebagai tempat budidaya Kangkung. Alasan dipilihnya kangkung sebagai tanaman yang dibudidayakan dalam budidamber ini adalah karena mudah ditanam serta harga benih yang murah.
Gelas plastik dan arang dibutuhkan sebagai tempat tumbuh sayuran kangkung di atas ember yang berisi lele dengan metode aquaponik sederhana. Metode ini menimbulkan saling kebermanfaatan anatara ikan dan sayuran. Dimana lele mendapat asupan makanan dari pembudidaya sayur dan sayuran mendapat nutrisi dari kotoran ikan.
Sebagai informasi, tim KKN Kelompok 110 UNS terdiri dari 10 personel yang masing-masing Rikmadenda Arya Mustika, Zidan Alvin Al Hanif, Alivia Khofifah, Nur Aini Kusuma Putri, Selsabila Moreska Briliananda, Hilmy Naufal Wibowo, Malikhatun Khasanah, Agnestasia Milenia Putri Kurniawan, Triana Diah Nur Laili, Ummy Ariszda Nadia.