Mohon tunggu...
Ananda Alia Putri
Ananda Alia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Komunikasi. Hobi saya yaitu memasak, berenang, mendengarkan musik. Walaupun saya masuk sebagai mahasiswa FISIP namun saya kurang begitu menyukai politik, tetapi saya ingin mengembangkan diri saya supaya menyukai dan bisa aktif dalam ber organisasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengunjungi dan meneliti Museum Nasional Jakarta

30 November 2024   14:34 Diperbarui: 30 November 2024   14:34 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Senin, 18 November 2024 saya serta teman- temen kelas Komunikasi Psikologi (K) berkunjung ke Museum Nasional yang biasa disebut dengan Museum Gajah, museum ini merupakan  sebuah museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi yang terletak di Jakarta Pusat dan persisnya di Jalan Merdeka Barat 12. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Dengan ini Museum Nasional berperan penting dalam mendefinisikan ulang cara kita memahami sejarah dan identitas Indonesia melalui budaya. Menyoroti kebesaran Nusantara sebagai pusat sumber daya dan persimpangan budaya dalam peradaban global, penyegaran narasi Museum Nasional menampilkan Indonesia sebagai bangsa yang ditempa oleh kesadaran identitas dan ketangguhan kolektif. Melepaskan diri dari cengkeraman kolonialisme, narasi Museum Nasional merayakan keragaman, kecemerlangan intelektual, pencapaian kreatif Nusantara, serta menegaskan peran pentingnya dalam peradaban global. Transformasi Museum Nasional tercermin dalam strategi untuk membaca kembali dan merestorasi koleksi, menafsirkan ulang narasi, dan merevitalisasi pengelolaan di bawah naungan Indonesian Heritage Agency. Reimajinasi merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa warisan budaya dihormati, dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat, dinikmati dengan bijak oleh generasi mendatang, serta memperkokoh peran Indonesia di lanskap internasional.

Belum lama ini Museum Nasional ini terjadi kebakaran pada tahun 2023 silam di duga Sebanyak enam ruang pameran koleksi prasejarah di Gedung A ludes terbakar, sementara 15 ruangan lain di gedung A, serta ruang koleksi gedung B sama sekali tidak terdampak. Dengan ini, Museum Nasional kita bisa mengajak orang-orang memahami isi museum, tidak saja melalui deskripsi yang tertera pada obyek peraga di ruang pameran, tetapi secara kritis menyelisik logika macam apa yang tengah berlaku di masa lalu. Bentuk pendidikan yang dapat diambil untuk pengunjung di museum tidak hanya berasal dari koleksi yang ditampilkan, tetapi juga dari berbagai kegiatan yang diselenggarakan di tempat tersebut. Kegiatan yang biasanya ada di museum meliputi seminar, diskusi, pameran dengan tema tertentu, dan lokakarya. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan pengunjung, tetapi juga meninggalkan kesan yang unik pada setiap kunjungan mereka Sebagai contoh, merupakan momen penting ketika Museum Nasional menjadi penyimpan benda-benda repatriasi dari Belanda. Benda-benda itu menjadi potongan gambar sejarah yang sempat hilang lama.

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta, ilmu Komunikasi
Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta, ilmu Komunikasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun