Mohon tunggu...
Ananda Fitriana
Ananda Fitriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Andalas

Halo semuanya! Perkenalkan nama saya Ananda Fitriana Mahasiswa Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Sebagai seorang mahasiswa biologi, saya sangat tertarik mengenai berbagai isu lingkungan, mulai dari lingkungan hidup disekitar kita, biokonservasi, kesehatan, flora dan fauna, habitat alam dan masih banyak lagi. Artikel yang penulis terbitkan di Blog Kompasiana ini, diharap dapat membuat para pembaca dapat memahami dan peduli mengenai lingkungan hidup kita demi kenyamanan dan kestabilitas kehidupan di muka bumi ini. Semoga pembaca dapat merasakan manfaat dan menambah informasi dari artikel yang telah ditulis. Terimakasih banyak atas perhatiannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Buang Makanan: Kebiasaan Sepele yang Menjadi Isu Lingkungan Serius Dunia, Ancaman Limbah Makanan

16 Desember 2023   20:45 Diperbarui: 16 Desember 2023   21:04 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Best Before Date dan Expired Date (Kolase Getty Images/iStockphoto/kunertus dan Shutterstock )

Nampaknya membuang dan menyisakan makanan bagi sebagian orang merupakan kebiasaan spele dan tidak kita sadari efek jangka panjang dari pembuangan sampah makanan menjadi masalah yang menimbulkan berbagai kerugian, salah satunya bagi lingkungan. 

Saat ini limbah sisa makanan menjadi isu lingkungan paling serius dan berbahaya bagi dunia mulai dari menimbulkan gas metana hingga perubahan iklim dan berpengaruh besar bagi pemanasan global.

 Limbah makanan menyumbang antara 8% dan 10 % emisi gas rumah kaca. Tahukah kalian bahwa 1/3 (sepertiga) dari makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia di dunia dibuang sebagai sampah. 

Ini berarti sekitar sepertiga dari semua makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia, dan menghasilkan sekitar 8% dari emisi gas rumah kaca dunia, angka ini lebih besar dari emisi yang dihasilkan dari produksi plastik dan ekstraksi minyak yang masing-masing menyumbang 3,8% emisi. 

Jumlahnya sekitar 1,3 milyar ton per tahun. Nilai dari sampah makanan yang terbuang diperkiran USD 680 milyar untuk negara maju dan USD 310 milyar untuk negara berkembang. Sedangkan 795 juta manusia di dunia menderita kelaparan. 

Total sampah yang ada sebenarnya dapat menghidupi 2 milyar orang malah terbuang sia-sia. Hal ini ironis dimana bagi sebagian orang makanan sangat berharga dan sulit didapatkan namun sebagian lagi malah dibuang sia-sia. 

Sampah makanan adalah makanan yang terbuang dan tidak termakan. Penyebabnya banyak dan terjadi dalam proses produksi, pengolahan, distribusi, penyajian dan konsumsi. Sampah terjadi didalam setiap mata rantai dari produksi sampai konsumsi.

Penumpukan Limbah Sampah Makanan (sciencemeetsfood)
Penumpukan Limbah Sampah Makanan (sciencemeetsfood)

Indonesia saat ini menjadi pembuang sampah makanan nomor 2 di dunia setelah Arab Saudi. Menurut FAO (2016) sampah makanan di Indonesia berjumlah 13 juta ton setiap tahun, sama dengan 500 x berat Monas di Jakarta dan diperkirakan mampu menghidupi 28 juta orang. Sampah berasal dari retail, restoran, rumah tangga maupun industri pengolahan makanan dan dijalur distribusi. 

Menurut kajian Bappenas, sampah makanan yang terbuang di Indonesia pada 2000-2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun atau setara 115-184 kilogram per kapita setiap tahunnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun