Covid-19 yang masuk di Indonesia pada bulan Maret 2020 hingga saat ini mempengaruhi hampir semua tatanan kehidupan di masyarakat. Virus yang berasal dari Wuhan, China ini menyebabkan kepanikan, ketakutan, dan kecemasan hampir merata diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Peningkatan jumlah kasus positif terjangkit covid-19 di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Hal ini dapat memicu stress yang berkepanjangan yang dialami oleh masyarakat apabila tidak segera diatasi dengan bijaksana.
Rasa khawatir yang berlebihan bisa menyebabkan cara berpikir tidak rasional apalagi ditambah dengan banyaknya hoax yang beredar. Berita-berita yang belum terbukti kebenarannya banyak disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan maksud membuat suasana semakin kacau ditengah pandemic covid-19.Â
Di masa pandemi covid-19 ini kita seharusnya dapat menyaring berita yang kita terima dengan bijaksana dan hati-hati. Sepatutya kita mencari solusi agar dapat menghadapi perubahan pola hidup saat pandemic covid-19 tanpa banyak mengeluh. Semua perubahan yang terjadi harus kita sikapi dengan lebih sabar dan pikiran yang positif, seperti belajar dengan sistem tatap muka yang diubah menjadi sistem daring.Â
Hal ini tentu akan membuat kebiasaan belajar baru yang harus kita sikapi dengan tekun. Mengurangi kebiasaan berkumpul untuk hal-hal yang tidak perlu, mengurangi aktivitas diluar rumah, mengurangi kunjungan ke dokter kecuali untuk hal-hal yang bersifat gawat darurat adalah beberapa hal yang saat ini harus kita biasakan dengan tujuan dapat mengurangi makin merebaknya penyebaran covid-19.
Salah satu hal yang cukup membuat masyarakat takut dan khawatir saat ini adalah melakukan kunjungan ke dokter gigi di masa pandemi covid-19. Selama masa pandemi covid-19, pemerintah menghimbau dibatasinya kunjungan ke dokter gigi kecuali untuk hal-hal yang bersifat gawat darurat.Â
Putu Tasya, S.KG mengatakan, alasan pemerintah membatasi kunjungan ke dokter gigi adalah untuk mencegah maraknya penyebaran covid-19. "Praktek dokter gigi tidak ditutup, tetapi dibatasi hanya untuk kasus darurat seperti sakit gigi karena karies, pulpitis akut, pendarahan tidak bisa berhenti, akibat trauma, pembengkakan/peradangan, gingivitis akut, dan periodontitis akut", tambahnya.
Pada dasarnya, periksa gigi disaat pandemi covid-19 bisa saja tidak aman karena seperti yang kita ketahui covid-19 menular melalui percikan cairan (droplet). Pemakaian alat dalam pemeriksaan gigi mengeluarkan aerosol yang bisa menjadi salah satu penyebab penyebaran covid-19. Selain itu Putu Tasya, S.KG menambahkan "Apabila dengan sangat terpaksa kita harus berkunjung ke dokter gigi, PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) memberlakukan aturan praktek khusus selama pandemi covid-19. Aturan tersebut antara lain dokter gigi yang praktek selama pandemi covid-19 harus menggunakan APD (Alat Perlindungan Diri) secara lengkap.Â
Alat Perlindungan Diri lengkap terdiri dari kacamata google atau face shield (pelindung muka), hair cap (pelindung rambut), masker N-95, sarung tangan bedah karet sekali pakai, pakaian yang tidak menyerap air, boot (pelindung sepatu). Selain itu dokter gigi yang buka praktek saat pandemi covid-19 juga harus menjaga kebersihan dan kesterilan ruang praktek secara terus menerus dan meggunakan alat-alat kedokteran gigi dengan standar sterilisasi tinggi. Pasien juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer sebelum diperiksa".
Tindakan preventif yang dapat dilakukan dalam perawatan gigi selama masa pandemi Covid-19 adalah dengan melakukan perawatan kesehatan gigi secara teratur di rumah. Banyak penyakit yang pada awalnya bersumber dari bakteri yang berasal dari mulut. Ditengah pandemi covid-19, kesehatan gigi harus senantiasa terjaga. Kesadaran untuk merawat gigi harus ditanamkan sejak dini agar menjadi sebuah kebiasaan yang baik.Â
Diantara kebiasaan baik yang bisa kita lakukan dalam merawat gigi diantaranya adalah menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur masing-masing selama kurang lebih 2 menit. Kita dapat menggunakan beberapa teknik menyikat gigi seperti metode vertikal, metode horizontal, metode roll, vibratory technic, metode fones atau metode sirkuler, dan metode fisiologik. Selain menyikat gigi baik juga kita menggunakan benang gigi (dental floss) setelah sikat gigi malam dan berkumur menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik.
Selain kebiasaan baik tersebut ada juga beberapa bahan makanan yang bisa kita konsumsi sehari hari untuk menjaga kesehatan gigi diantaranya air putih. Seperti kita ketahui air putih yang kita minum adalah komponen utama dari air liur yang berfungsi untuk menyimpan mineral-mineral yang diperlukan gigi. Air yang mengandung Fluoride dapat memperkuat enamel gigi.Â
Selain air putih, teh juga bagus untuk kesehatan gigi karena kandungan Polifenol pada teh dapat menekan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan plak pada gigi. Kacang-kacangan yang sering kita makan banyak mengandung kalsium dan vitamin D serta mineral yang tinggi yang juga baik bagi gigi. Tetapi kita tidak boleh terlalu sering mengunyah kacang-kacangan yang keras karena hal itu dapat merusak enamel gigi. Buah stroberi yang banyak mengandung vitamin C dan antioksidan juga merupakan salah satu bahan makanan yang baik bagi kesehatan gigi. Kandungan enzim Malic Acid pada buah stroberi dapat membantu mengembalikan warna alami gigi.Â
Selain buah stroberi, buah apel yang mengandung senyawa Astrigen yaitu asam alami yang dapat membantu memutihkan gigi. Susu dan produk turunannya yaitu yoghurt yang tinggi kandungan kalsium dan proteinnya dapat memperkuat enamel gigi dengan catatan susu dan yoghurt yang kita konsumsi tidak mengandung gula (plain).Â
Bahan makanan tersebut diatas bisa dengan mudah kita temukan dikehidupan sehari-hari. Terkadang tanpa kita sadari, kita sering mengonsumsi makanan yang berasal dari bahan makanan yang baik untuk kesehatan gigi. Kebiasaan buruk mengonsumsi makanan kariogenik, yaitu makanan yang bersifat banyak mengandung karbohidrat, lengket, dan mudah hancur di dalam mulut (Rizki, 2016), seperti permen, soda, dan makanan yang banyak mengandung gula harus kita hindari karena kebiasaan itu secara tidak langsung dapat merusak kesehatan gigi.
Apabila secara tiba-tiba kita mengalami gangguan pada gigi yang bersifat ringan, kita juga bisa memanfaatkan beberapa bahan makanan sebagai pertolongan pertama. Bahan tersebut antara lain garam. Apabila kita mengalami rasa nyeri akibat gigi sensitif, maka kita bisa menggunakan garam sebagai campuran pada air yang kita gunakan untuk berkumur. Garam dapat menyeimbangkan pH didalam mulut dan kandungan alkali dalam garam dapat membunuh bakteri jahat pada rongga mulut.Â
Selain garam, bawang putih yang mengandung Allicin yang tinggi dapat bermanfaat sebagai antibakteri serta obat untuk menurunkan rasa nyeri akibat gigi sensitif. Daun jambu biji yang banyak kita temui dalam kehidupan sehari hari dapat meredakan rasa sakit pada gigi karena daun jambu biji bersifat analgesik. Bahan makanan alami yang mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari dengan harga yang relatif murah pada dasarnya dapat kita manfaatkan disaat darurat untuk menunda kunjungan ke dokter gigi selama masa pandemic covid-19.
Pandemi covid-19 yang banyak merubah kebiasaan hidup masyarakat tidak harus selalu disikapi dengan keluhan dan ratapan yang hanya akan menambah beban hidup. Tetapi kita justru harus lebih kreatif ditengah pandemi covid-19 dengan cara memanfaatkan apa yang selama ini belum secara maksimal kita manfaatkan.Â
Banyak kebiasaan baru yang baik, yang dapat kita mulai pada saat pandemi covid-19. Dengan sedikit kreatifitas kita dapat memanfaatkan bahan bahan yang dengan mudah kita temui disekitar kita dengan harga yang relative murah untuk menunjang kehidupan yang lebih berkualitas. Semoga pandemi covid-19 cepat berlalu dan era baru normal dapat kita lalui dengan cara yang lebih berkualitas, bermanfaat, dan membahagiakan.
Tulisan ini dibuat oleh Peserta Remaja Belajar Menulis Konten Musim 3 Bastra ID
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H