Mohon tunggu...
Ananda NovaS
Ananda NovaS Mohon Tunggu... Jurnalis - pendidik

alumnus PBA UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asesmen dan Diagnostik dalam BK Bak Dokter Layani Pasiennya

7 Oktober 2019   14:03 Diperbarui: 7 Oktober 2019   14:03 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah dari socialhostlaw.com

Sebenarnya apa yang akan dilakukan oleh guru BK atau konselor dalam menghadapi masalah kasus para siswanya?

Ya, sebagaimana dokter. Guru BK bagaikan dokter untuk siswanya. Ketika siswa ada keluhan, maka sudah seharusnya dokter siswa ini bertindak. Langkah-langkah dalam mengatasi kasusnya pun sama seperti halnya dokter. Mulai dari asesmen seorang dokter terhadap pasiennya dengan menanya keluhannya. Hingga langkah diagnose penyakit yang telah dierita pasien. Hanya saja beda jenis obatnya.

Dalam BK dikenal istilah asesmen dan diagnostic. Tahukah pembaca apa itu asesmen dan diagnostic dalam BK itu? Secara umum asesmen merupakan langkah guru untuk meneliti gambaran kasus yang terjadi pada diri siswa. Nah dengan hasil asesmen inilah guru BK dengan mudah dapat mendiagnosis kasus apa yang terjadi padanya dan langkah apa yang harus diambil olah guru BK tersebut untuk mengatasi kasus tersebut.

Menurut Gantina Komalasari, Eka Wahyuni dan Karsih dama buku mereka yang berjudul "Asesmen Teknik Nontes dalam Perspektif BK Komprehensif"  mendefinisikan asesmen sebagai proses mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan data atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya. Dari uraian mengenai asesmen, maka dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan langkah awal yang dilakukan guru BK dalam mengatasi kasus yang terjadi pada siswanya. Hal ini meliputi kegiatan mengumpulkan dan mentafsirkan informasi terkait kasus yang terjadi.

  • Sedangkan diagnostic menurut Abin, yaitu proses upaya untuk memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan-kesulitan belajar dengan menghimpun dan mempergunakan berbagai data informassi selengkap dan subjektif mungkin sehingga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan serta mencari alternative kemungkinan pemecahannya. Dapat dipahami secara singkat bahwa diagnostic ini merupakan kesimpulan yang diambil oleh guru BK untuk menentukan keputusan dan solusi selanjutnya yang harus diajukan pada siswa tersebut.
  • Perlu diketahui juga bahwa asesmen ini sangat penting untuk guru BK. Dengan adanya asesmen ini akan tercapai pula beberapa tujuan  BK. Dan tujuan asesmen ini sendiri adalah sebagai berikut:
  • Merencanakan selesainya suatu pendidikan, dan mengetahui karir masa depan peserta didik
  • Mengetahui da mengembangkan potensi diri peserta didik sehingga dapat dikembangkan dengan maksimal
  • Dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar, baik lingkungan belajarnya maupun lingkungan sosialnya.
  • Menyelesaikan masalah peserta didik terkait dengan hal-hal yang menghambatnya dalam belajar[1].

Maka dari itu guru BK diibaratkan seperti halnya dokter. Bahkan lebih luas lagi, melebihi seorang dokter. Karena guru BK juga bertugas memperbaiki moral siswa. Tidak hanya sekedar membangun moralnya tetapi juga membentuk, mencetaknya menjadi generasi bangsa yang siap untuk mengurus negara. Dan juga menyiapkan generasi bangsa untuk mengabdikan dirinya menjunjung negara dan juga tetap dalam norma bangsa. Peran guru BK sebenarnya sangat kompleks, meliputi pencapaian tujuan yang telah direncanakan sejak awal. Da merealisasikan target dan tujuan BK dalam sekolah tersebut merupakan kewajiban baginya.

Maka ketika ada masalah tentang siswa tersebut dan belum terselesaikan guru BK atau konselor perlu ditanyakan perannya. Apa saja yang dilakukannya untuk menyelesaikan kasus pada siswanya? Sudah sesuaikah dengan prosedur bimbingan konseling yang ada? Apakah guru BK atau konselor telah melakukan asesmen dan diagnostic secara benar dan sesuai dengan prosedur? Atau terdapat langkah-langkah dalam asesmen ataupun diagnostic yang terlewatkan? Nah hal ini perlu menjadi evaluasi pada peran guru BK maupun konselor.

Untuk keberhasilan tujuan suatu Lembaga yang ada tidak hanya guru BK saja yang harus berperan dalam masalah-masalah siswa, kesulitan siswa dalam belajar, ataupun masalah potensi siswa dan lain-lain. Tetapi guru BK atau konselor tersebut akan bekerja sama dengan pihak yang terkait dengan siswa tersebut. Seperti halnya wali kelas, orang tua hingga jajaran dewan guru yang lain dan juga dimungkinkan dengan teman dan lingkungan sekitar siswa tersebut. Sebagaimana dokter juga Bersama dengan suster ataupun perawat, apoteker, dan juga orang tua atau orang yang merawat pasiennya agar pasien tersebut lekas sembuh. Nah, dari sinilah guru BK atau konselor dengan pihak-pihak terkaitnya. Tidak hanya pada proses treatment tetapi juga termasuk dalam proses asesmen dan diagnostiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun