Tidak ada tragedi ataupun hambatan yang berarti selama proses berlangsung. Semua berkat koordinasi multisektor yang baik antara Kemenko PMK, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Majalengka, serta tentunya pihak bandara, PT Bandarudara Internasional Jawa Barat dan PT Angkasa Pura II.
Saya bangga, Bandara Kertajati telah menorehkan namanya dalam buku sejarah Indonesia di usianya yang masih sangat muda.
Senin, 9 Maret 2020
Bandara adalah salah satu tempat publik yang rentan akan penyebaran virus Corona. Kita tidak tahu dari mana saja orang datang dan pergi. Itulah yang menyebabkan bandara terkesan mengkhawatirkan saat ini.Â
Hari ini adalah pertama kalinya di Bandara Kertajati dilakukan penyemprotan disinfektan, bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan. Supaya, masyarakat yang terbang dari dan menuju bandara ini tidak perlu khawatir jika terbang dari sini.
Kabar mengejutkan datang dari dunia perhubungan. Menhub Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Beliau adalah menteri pertama di jajaran kabinet Indonesia maju yang terpapar virus Corona---kita tentunya tidak mengharapkan ada yang kedua.
Membaca berbagai berita di media mengenai kabar geger ini, beberapa menunjukkan sentimen yang mengarah ke Bandara Kertajati. Sejumlah laman memaparkan kronologi aktivitas Pak BKS---begitu beliau akrab dipanggil---sebelum dinyatakan positif COVID-19. Aktivitas tersebut mencakup kegiatan Menhub saat pelaksanaan evakuasi WNI ABK Diamond Princess. Pertanyaannya: bagaimana bisa?
Saat kejadian evakuasi berlangsung, posisi Menhub memantau dari jauh. Bahkan, seluruh aktivitas yang berkaitan dengan media seperti konferensi pers dan wawancara dilakukan di dalam terminal bandara. Berita yang lebih menggembirakan lagi, seluruh WNI ABK Diamond Princess yang dipulangkan telah dinyatakan negatif virus Corona. Jadi, bagaimana bisa pak Menhub terpapar virus Corona dari Bandara Kertajati?
Duh, media. Ada-ada saja.
Rabu, 18 Maret 2020