Mohon tunggu...
Ananda Putri Fauziah
Ananda Putri Fauziah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Pendidikan Sosiologi UNJ

🌾🌾

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemuda Rawan Melakukan Tindakan Kriminalitas

6 November 2020   23:35 Diperbarui: 6 November 2020   23:42 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini seringkali kita mendengar berita tentang kriminalaitas yang semakin hari semakin meresahkan, dan sebagian berita tindak kriminalitas yang dilihat dilakukan oleh pemuda, hal ini cukup meresahkan karena pemuda yang seharusnya menjadi harapan bangsa untuk membuat bangsa Indonesia lebih baik dan maju justru melakukan tindakan kriminalitas. Sejatinya pemuda menurut Taufik Abdullah (1974) adalah generasi baru dalam sebuah masyrakat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. 

Selain itu pemuda adalah individu yang memiliki karakter yang dinamis, menggebu-gebu, optimis pada apa yang sudah menjadi tujuannya. Namun pada masa ini, pemuda juga belum bisa mengontrol emosi mereka, karena mereka berada pada masa peralihan dari masa remaja ke masa dewasa, mereka masih menerka-nerka seperti apa kehidupan dewasa nantinya, rasa ingin tahu yang kuat juga terjadi pada masa ini, pemuda selalu ingin tahu tentang segalanya dan berharap ia mampu menyelesaikan suatu masalahnya sendiri.

              Pemuda dengan semangat, keinginan yang kuat, cara berpikir yang berbeda dan rasa ingin tahu yang kuat memang bagus dan sudah seharusnya pemuda seperti ini, namun apabila pemuda tidak dapat mengontrol emosi dan rasa egois yang mereka miliki akan menjadikan boomerang bagi pemuda itu sendiri, seperti yang diketahui para pemuda ini sangat menggebu-gebu dalam melakukan apapun dan selalu mencoba hal-hal yang baru, yang tanpa disadari perilaku coba-coba karena rasa ingin tahu mereka, dapat menjerumuskan pemuda kedalam tindak kriminalitas.

              Tindakan kriminalitas atau tindakan kejahatan sendiri merupakan tindakan individu ataupun kelompok yang melanggar hukum, yang menimbulkan keresahan masyarakat bahkan menimbulkan korban. Bagi para pemuda tindak kriminalitas yang sering dijumpai adalah tawuran, tawuran merupakan tindakan yang dilakukan secara kelompok, pemicu dari tawuran ini biasanya karena salah satu pihak menyinggung pihak lain sehingga menimbulkan rasa emosi pada pemuda, karena para pemuda ini belum bisa mengontrol emosi, mereka akan merasa terpancing dengan hal yang dilakukan pihak lawan dan terjadilah tawuran ini, apa yang mereka rasakan ketika tawuran adalah sebagai ajang pamer kekuatan dan siapa kelompok yang lebih unggul diantara kedua pihak, mereka tidak sadar bahwa mereka telah melakukan tindakan kriminalitas karena telah mengganggu ketertiban masyarakat dan bahkan menimbulkan korban. 

Tindakan kriminalaitas lainnya yang dilakukan pemuda secara kelompok adalah pembegalan, tindakan ini tentu saja meresahkan dan dapat menimbulkan korban, pembegalan dapat dilakukan dua orang atau lebih, pada kasus ini pemuda tentu saja menyadari perbuatannya termasuk kedalam tindakan kriminalitas, pemuda yang melakukan tindakan ini biasanya karena terpaksa karena masalah ekonomi yang mereka hadapai, selanjutnya adalah balapan liar hal ini dilakukan para remaja pada umumnya diwaktu malam hari, karena pada malam hari tidak banyak aktivitas warga di jalan raya, atau di jalan-jalan lainnya, tindakan ini termasuk kedalam tindak kriminalitas karena mengganggu ketertiban masyarakat karena menimbulkan kebisingan dari suara motor mereka maupun suara teriakan-teriakan dari para pemuda yang menikmati euphoria yang ada dan menggunkan sarana umum untuk kepentingan para pemuda ini, terlebih lagi karena mereka menggunakan jalanan umum hal ini sangat berbahaya, memang benar pada malam hari jalanan terlihat sepi, namun bukan berarti hal ini dapat dimanfaatkan untuk balapan liar, kerana pasti ada saja masyarakat umum yang menggunakan jalan hal ini dapat menimbulkan kecelakaan dan jatuhnya korban jiwa.

              Tindakan kriminalitas yang dilakukan pemuda secara individu dapat beruapa mabuk-mabukan, konsumsi narkoba, pelecehan sexual, pecurian dan bahkan sampai tingkat pembunuhan. Latar belakang individu pemuda melakukan tindakan kriminalitas ini beragam mulai dari hanya coba-coba seperti minum-minuman keras dan konsumsi narkoba hal ini didasari rasa ingin tahu dari pemuda seperti apa rasa minuman keras dan  seperti apa rasa narkoba, pikiran-pikiran seperti ini yang membuat para pemuda akhirnya melakukan tindakan kriminalitas, yang awalnya hanya coba-coba akan berakhir menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan. Pelecehan sexual yang dilakukan pemuda memiliki latar belaknya sendiri seperti pengaruh dari tontonannya yang selalu menonton video pornografi atau memang karena rasa ingin tahu, selanjutnya tindakan pencurian yang dilakukan pemuda karena keterbatasan ekonomi dan tindakan pembunuhan yang bisa saja dilakukan karena adanya rasa dendam yang dimiliki

             Lebih lanjut mengenai penyebab pemuda melakukan tindakan kriminal, dapat dilihat dari beberapa faktor, yaitu faktor keluarga, lingkungan pertemana, lingkungan tempat tinggal, dan media massa, semua faktor ini dapat mempengaruhi tindakan kriminal dari pemuda. Faktor keluarga yang menyebabkan pemuda dapat melakukan tindak kriminal adalah adanya proses sosialisai tidak sempurna didalamnya seperti dalam keluarga tidak diajarkan norma-norma dan nilai yang ada pada masyarakat karena kesibukan orang tuanya atau akibat orang tuanya yang bercerai, hal ini menyebabkan indivdiu kurang dalam pondasi awal mereka mengenai norma dan nilai yang seharusnya mereka dapat pertama kali dalam keluarga, selain itu dapat berupa adanya kekerasan dalam rumah tangga, individu yang mengalami hal tersebut akan trauma dan menyebabkan individu melakukan tindak kriminal, seperti di dal rumah ia dipikuli oleh orang tuanya, untuk menyalurkan rasa emosi individu akan mencari target lain yang lebih dari dirinya untuk dipukuli hal ini termasuk kedalam tindakan bullying. Faktor lingkunngan perteman juga dapat menjadi faktor pemuda melakukan tindakan kriminal, karena pada masa ini pemdua akan lebih sering bermain atau bergau dengan teman sebaya mereka, jika pemuda tidak tepat dalam mencari teman yang baik untuknya maka ia akan terjerumus pada tindakan kriminal dan apa yang ia lakukan bersama temannya akan dianggap sebagai bentuk solidaritas pertemanan, contohnya tawuran, balapan liat, mabuk-mabukan, konsumsi narkoba, vandalism, bahkan pencurian, hal ini terjadi karena pertemanan mereka yang mendukukung tindakan tersebut, mungkin dalam kelompok suatu pertemanan biasa untuk minum-minuman keras dan melakukan aksi pecurian, ketika pemuda masuk dalam kelompok perteman tersebut maka bukan tidak mungkin ia akan berperilaku sama seperti temannya tersebut. Faktor selanjutnya adalah lingkungan tempat tinggal hal ini dapat mempengaruhi pemuda untuk melakukan tindakan kriminal jika hal itu sudah biasa di lingkungan pemuda tersebut tinggal, seperti pemuda tinggal dilingkungan yang sebagian besar warganya suka mencuri, melakukan pembegalan, melakukan pelecehan sexual maka pemuda tersebut akan terbawa dengan lingkungan ia tinggal karena menganggap hal tersebut sudah biasa dan merupakan bagian dari hidup pemuda tersebut. Faktor selanjutnya adalah media massa, era globalisasi saat ini memudahkan kita semua untuk mengakses internet, dan apa yang di dalam internet sangat beragam, bagi pemuda yang rasa ingin tahunya sangat tinggi ia akan mencari hal-hal yang belumnya  ia tidak ketahui, mereka akan mengakses situs porno, mencari video-video tentang marakit bom atau sebaginya yang merangsang pemuda untuk melakukan hal yang sama dengan apa yang ia lihat.

              Berdasarkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan pemuda melakukan tindakan kriminalitas menandakan bahwa pemuda sangat rawan sekali untuk melakukan tindakan kriminalitas ini, cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pemuda melakukan ha ini dapat dimulai dari keluarga yang memberikan nilai-nilai sosial dan mengenalkan norma apa saja yang ada di masyarakat, kemudian individu diharapkan mampu mencari teman yang baik untukya dan sadar akan dampak yang akan diperoleh jika melakukan hal tersebut, kemudian memilah-milah apa saja yang ada di internet, membangun pola pikir yang sehat serta sikap peduli akan masa depan individu tersebut yang nantinya akan menguntungkan bagi dirinya dan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun