Program Pejuang Muda, merupakan kebijakan Menteri Sosial, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan Menteri Agama sebagai bagian dari Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang bertujuan mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan dan keterampilan yang berguna untuk ruang belajar dan ekspresi dalam membuat perubahan sosial.
Program Pejuang muda adalah laboratorium sosial bagi para mahasiswa mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara nyata. Mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari masyarakat sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, pemuka masyarakat, tokoh agam setempat, serta seluruh stakeholder penggerak sosial.Â
Nantinya, mahasiswa akan terjun langsung ke wilayah Indonesia yang memiliki kategori daerah pasca-bencana, daerah kantong kemiskinan, komunitas adat terpencil, dan kelompok masyarakat umum.Â
Kemudian, mahasiswa akan mengidentifikasi dan memetakan masalah sosial khususnya kemiskinan yang terjadi di wilayah tersebut. Setelah itu, mereka akan membantu Kemensos dalam proses verifikasi dan validasi DTKS melalui aplikasi bernama Social Affair Geographic Information (SAGIS).
Dalam kesempatan ini terdapat 5.140 Mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Mahasiswa dari Universitas Diponegoro yang berkesempatan di tempatkan di Desa Tunabesi, Kecamatan Io Kufeu, Kabupaten Malaka.Â
Tujuan dari program pendataan (Verifikasi dan Validasi) penerima bantuan sosial berkaitan dengan perbaikan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) untuk mengumpulkan data kondisi sosial ekonomi rumah tangga secara rinci serta untuk memastikan ketepatan penerima manfaat.Â
DTKS ini meliputi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), Penerima Bantuan dan Pemberdayaan Sosial serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). DTKS ini memuat 40% penduduk yang mempunyai status kesejahteraan sosial terendah.
Kegiatan verivikasi dan validasi data penerima bantuan sosial dilaksanakan dengan melakukan survey berdasarkan data DTKS (Data terpadu Kesejahteraan Sosial) yang diterima dari pusat di tiga belas dusun yaitu : Dusun Babrete, Dusun Bakiliurai, Dusun Baunakan, Dusun Nefonaifui, Dusun Bakiornai, Dusun Fatunoto, Dusun Netbaun, Dusun Papoe, Dusun Taboar, Dusun Takar, Dusun Raymea C, Dusun Fatuao, Dusun Tunabesi di Kecamatan Io Kufeu, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.Â
Survey tersebut dilakukan dengan mendatangi rumah ke rumah penerima bantuan sosial PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Penerima Bantuan Non Tunai) kemudian melakukan wawancara dengan memberi sebelas pertanyaan yang sudah tertera di aplikasi SAGIS (Social Affair Geographic Information).Â