Kelangkaan pestisida kimia dapat memiliki dampak serius pada pertanian dan produksi pangan karena pestisida merupakan komponen penting dalam manajemen hama dan penyakit tanaman. Oleh karena itu, perencanaan yang baik dan diversifikasi sumber daya penting untuk mengurangi risiko kelangkaan pestisida kimia. Selain itu, pengembangan teknologi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan juga dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia.
Dikarenakan Penggunaan pestisida kimia dalam jangka panjang memiliki risiko, termasuk residu dalam makanan, resistensi hama, pencemaran lingkungan, dampak negatif pada kesehatan manusia, dan kerusakan ekosistem. Praktik pertanian yang berkelanjutan dan alternatif ramah lingkungan diperlukan untuk mengurangi risiko tersebut.
Maka dari itu, mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2024 yang betempatan di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru melakukan Sosialisasi dan Workshop terkait dengan pengembangan teknologi alternatif yang ramah lingkungan pada pembuatan pestisida alami. Dengan bahan dasar kunyit, lengkuas dan air rendaman beras. Dengan responsif dan antusiasme dari masyarakat yang begitu besar terhadap kegiatan tersebut, sosialisasi dan workshop tersebut dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Pestisida ramah lingkungan berbahan dasar kunyit, lengkuas, dan air rendaman beras merupakan alternatif aman dan efektif dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman. Dibuat dari bahan-bahan alami yang mudah didapat, pestisida ini tidak hanya aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia, tetapi juga biodegradable. Penggunaannya membantu mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia sintetis yang berpotensi merusak lingkungan. Meskipun demikian, diperlukan pemahaman yang baik tentang dosis dan waktu penggunaan untuk hasil yang optimal dalam pertanian berkelanjutan.
Diakhir agenda kegiatan sosialisasi dan workshop tersebut, para mahasiswa kelompok KKN tersebut juga memberikan bibit tanaman cabai dan obat-obatan yang kurang lebih berjumlah 180 tanaman kepada masyarakat dengan mempraktekan cara menanam bibit tanaman dengan berbahan dasar Pupuk Kasmur.
Pupuk Kasmur menonjol berkat kandungan nutrisi seimbang, formula tepat untuk kebutuhan tanaman, kelarutan yang baik, dan kemampuannya untuk meningkatkan kualitas tanah. Didesain untuk mendukung pertanian berkelanjutan, pupuk Kasmur membantu meningkatkan produktivitas tanaman dan hasil panen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H