Mohon tunggu...
Ana Naila
Ana Naila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ayo perbanyak membaca

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

BRT Trans Semarang: Solusi Transportasi Hemat dan Inovatif untuk Semua Kalangan

21 November 2024   14:45 Diperbarui: 22 November 2024   22:45 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto BRT Trans Semarang (Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Koridor_8_Trans_Semarang

Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang telah menjadi pilihan utama bagi banyak warga Semarang sebagai solusi transportasi umum yang efisien dan terjangkau. Tarif BRT Trans Semarang sangat terjangkau yaitu umum tunai Rp4.000, umum non tunai Rp3.500, dan pelajar/mahasiswa, pemegang KIA, balita, disabilitas, lansia, dan veteran Rp1.000. Rute BRT Trans Semarang hampir menjangkau seluruh wilayah di Kota Semarang, salah satunya pada Koridor IV yang menyediakan rute Cangkiran-Imam Bonjol-Balaikota-Stasiun Tawang dengan jam operasional mulai dari 05.30-17.45 WIB. Hadirnya BRT Trans Semarang dilandasi oleh kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi umum yang modern, tersistem, andal, aman, dan nyaman. Adanya BRT Trans Semarang tentu menjadi solusi melakukan mobilitas yang hemat dan nyaman bagi semua kalangan.

Bagi mahasiswa baru seperti Sasa dari UIN Walisongo Semarang. BRT menawarkan banyak keuntungan dibandingkan dengan ojek online seperti Grab atau Maxim yang tarifnya lebih mahal, BRT menjadi alternatif transportasi yang jauh lebih hemat. Dengan tarif yang terjangkau, Sasa merasa lebih mudah mengatur keuangan dan memanfaatkan dana untuk keperluan lain yang lebih penting. Selain itu, Zaki mahasiswa yang berasal asal Karangawen, Demak juga merasakan manfaat besar dari hadirnya Bus Rapid Transit (BRT) Koridor 4 di Semarang. Salah satu keuntungan paling terasa adalah hematnya biaya transportasi. Dengan menunjukkan kartu mahasiswa saat membayar, Zaki hanya perlu membayar Rp1.000 sekali jalan yang tentunya jauh lebih murah dibandingkan naik angkot atau mini bus yang harganya bisa beberapa kali lipat.

Bagi pekerja seperti Ibu Sumarsih dari Genuk dan Pak Kasturi warga Gunung Pati yang setiap hari bekerja di kawasan Kaligawe memilih menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) untuk bepergian dengan alasan karena harganya yang murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Selain itu, terjangkaunya tarif BRT juga membuat Bapak Tio mengandalkan layanan BRT untuk pergi ke pabrik tempat ia bekerja. Sebagai pengguna setia, Bapak Tio menyadari pentingnya peran BRT dalam mempermudah akses transportasi bagi banyak orang, terutama bagi pekerja dengan pendapatan terbatas. Namun, beliau juga memberikan beberapa masukan konstruktif untuk meningkatkan kualitas layanan BRT, yakni dengan menambah jumlah armada untuk mengurangi kepadatan penumpang yang sering terjadi, serta memastikan armada yang ada dalam kondisi baik melalui perawatan dan perbaikan yang rutin. Menurut Bapak Tio, dengan adanya peningkatan fasilitas dan armada, layanan BRT akan semakin optimal dan dapat melayani lebih banyak pengguna dengan lebih nyaman. Menurutnya, hal ini juga akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat karena transportasi yang lebih murah dan efisien dapat mengurangi pengeluaran sehari-hari, terutama bagi mereka yang menggantungkan hidup pada transportasi publik. Bapak Tio berharap BRT dapat terus berkembang dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam menjalani aktivitas ekonomi mereka sehari-hari.

Selanjutnya, Ibu Atikah Umi Nasiroh, seorang pedagang kaki lima warga Semarang harus mengeluarkan biaya transportasi hingga Rp 70.000 setiap hari. Namun, sejak menggunakan BRT, pengeluarannya turun drastis menjadi sekitar Rp 20.000. “Alhamdulillah, saya sangat terbantu dengan adanya BRT. Selain lebih hemat, pelayanannya juga cukup memuaskan,” tutur Bu Atikah. Hematnya biaya membuat Bu Atika bisa mengalokasikan dana tersebut untuk kebutuhan lain. Beliau juga mengakui bahwa meskipun pernah menghadapi beberapa kendala kecil, seperti interaksi dengan kondektur yang kurang menyenangkan, pengalaman keseluruhan tetap sangat positif. BRT menawarkan rute yang jelas, harga yang terjangkau, dan jadwal yang teratur, sehingga cocok untuk masyarakat yang mengandalkan transportasi umum.

Hasil survei dari beberapa halte BRT koridor IV, dapat disimpulkan bahwa BRT Trans Semarang menjadi solusi transportasi ekonomis yang membantu masyarakat melakukan mobilitas dengan lebih baik. Kehadirannya memberikan dampak langsung pada peningkatan kesejahteraan, mendukung mobilitas, dan membantu masyarakat dari berbagai kalangan seperti pelajar, mahasiswa, pekerja, lansia untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih mudah dan hemat. Mari terus mendukung inovasi transportasi umum BRT agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas. Memilih BRT sebagai sarana transportasi tidak hanya membantu kita, tetapi juga generasi mendatang untuk menikmati kota yang lebih nyaman dan berkelanjutan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun