Mohon tunggu...
Khoirul Anam
Khoirul Anam Mohon Tunggu... -

Kerja Keras | Keja Cerdas | Kerja Tuntas | Kerja Ikhlash | Sedang Mencari Ilmu di Prodi Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terlambat Merayakan Tahun Baru

31 Desember 2013   23:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:17 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya teringat cerita menggelitikkan jika berada di suasana malam pergantian tahun seperti ini. Waktu itu saya masih kelas 1 SMA dan sedang kursus Bahasa Inggris di EECC (Effective English Conversation Course), salah satu tempat kursus bahasa inggris Pare-Kediri yang membuka cabang di Kudus. Salah satu session di kelas adalah menghafal cerita pendek. Kebetulan cerita yang dulu pernah saya hafalkan ada yang berisi tentang kelucuan yang terjadi saat perayaan pergantian tahun.

Jika diceritakan ulang, isi dari cerita tersebut adalah, berawal ketika banyak orang berkumpul untuk merayakan pergantian tahun di pusat kota yang juga terdapat jam besar sebagai penanda waktu. Kebiasaan yang dilakukan masyarakat sekitar adalah untuk merayakan malam pergantian tahun haruslah berpatokan pada jam besar di pusat kota, dan semua alat penghitung waktu yang mereka punya diabaikan untuk sementara. Semua orang menantikan pukul 12 malam. Entah karena apa, saat pukul 23.55, jarum jam tidak mau bergerak. Semua mata tertuju pada jam besar di pusat kota tersebut tanpa mengetahui kerusakan yang terjadi padanya. Setelah semua menunggu lama sambil berharap perubahan waktu terjadi pada jam besar, tiba-tiba salah satu orang berteriak. “Hai, ini sudah jam 12 lebih dua menit. Jam besar itu rusak!” katanya lantang. Semua orang baru sadar. Mereka mencoba mencocokkan jam besar di pusat kota dengan alat penghitung waktu yang mereka punya. Ternyata benar, SUDAH LEBIH DARI JAM 12. Mereka yang berada di tempat tersebut tertawa menyadari keterlambatannya. Namun kehangatan tetap terjalin, semua tetap bahagia dan menyanyi bersama. :D

Berikut saya tuliskan cerita tersebut versi bahasa inggris. Cerita ini diambil dari buku pegangan tempat kursus yang berjudul A Simple English Usage karangan Nur Akhlis. Teksnya sedarhana dan Vocabnya tidak terlampau sulit karena bukunya memang ditujukan untuk pemula. Semoga bermanfaat dan dapat dipahami. Cekidot,

A Cold Welcome

On Wednesday evening, we went to the Town Hall. It was the last day of the year and a large crowd of people had gathered under the Town Hall clock. It would strike twelve in twenty minuters’ time. Fifteen minutes passed and then, at five to twelve, the clock stopped. The big minute hand did not move.

We waited and waited, but nothing happened. Suddenly someone shouted. ’ It’s two minutes past twelve! The clock has stopped’. I looked at my watch. It was true. The big clock refused to welcome the New Year. At that moment everybody began to laugh and sing. :D

Yogyakarta, Kamar Kos.

Akhir Tahun 2013, 23.30.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun