Mohon tunggu...
Anam Khoirul Anam
Anam Khoirul Anam Mohon Tunggu... Freelance -

Pegiat dalam sajak 9 kata di tiap larik, disusun 3 larik dan terdiri atas 3 bait. |Tanpa gubah dan roh, kata-kata hanya menjadi abjad mati.|

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aberasi

15 Oktober 2016   16:38 Diperbarui: 15 Februari 2017   13:19 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SERI wajahmu muncul lagi dari balik perigi, leburlah perihku
sejak kenihilanmu, kurasa ada bias rupa tak seragam denganku
penderitaan kian meraja saat rindu ini meradang dalam jiwaku

Bila cahaya langit dan bumi sirna, Mahacahaya menyisihkan kegelapan
bukankah keberadaan aberasi akibat anortopia yang menyumpal laju akal?
tak perlu kilah sekadar membenarkan diri karena laku melenceng

Berdirilah secara ajek agar terang antara tubuh dan bayangan
bagaimanapun, pusat cahaya akan tetap berada tepat pada posisinya
lihatlah, mana yang kekal dan siapa bergerak menuju ketiadaan!
Yogyakarta, 12 Agustus 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun