Sebagai manusia, tentu kita membutuhkan manusia lain untuk melangsungkan kehidupan kita. bermasyarakat adalah hal lumrah dalam menjalani hidup. Dengan bermasyarakat, kita akan dipermudah menghadapi kesulitan kesulitan yang timbul. Tak ayal, satu masyarakat dengan masyarakat lain saling membutuhkan. Hal inilah bisa disebut politik. Politik adalah siasat atau strategi untuk mendapatkan sesuatu. Seperti bermasyarakat tadi. Dengan bermasyarakat tentunya kita akan mendapat apa yang kita butuhkan. Iatilahnya terjadi simbiosis mutualisme antar manusia.Â
Politik masyarakat kadang identik dengan pemilu. Pemilu acapkali menjadi momok dan hal yang biasa saat mendengat kata politik di kalanhan masyarakat miskin. Pengetahuan yang rendah tentang kegiatan pemilu bagi masyarakat miskin menjadi jalan bagi para pesaing kursi untuk berlomba lomba mendapat suara.Â
Yah, tak jarang kita menemukan serangan fajar kerap terjadi. Itulah politik dalam arti masyarakat miskin.Kebutuhan yang tidak terpenuhi, mengakibatkan serangan fajar halal di mata masyarakat ini. Hal ini yang menjadikan penyalahgunaan wewenang dan menyebabkan pelanggaran kerap terjadi. Sehingga, masyarakat kita tak berkembang. Dan mereka menjadi kecanduan untuk mendapat uang suap serangan fajar. Tentulah ini salah. Masyarakat miskin kurang memiliki pengetahuan yang luas perkara pemilu. Mereka hanya paham jika pemilu dilakukan untuk mendapat uang. Memenuhi kebutuhan perut dan melangsungkan kehidupan.
Menjadi penting pada akhirnya tentang pengetahuan politik ini. Khususnya urusan pemilu. Agar masyarakat tidak terpropaganda lagi. Inilah, guna pendidikan. Membenahi tata yang salah dan mulai membenarkan. Sehingga masyarakat kita paham akan politik. Bijak dalam memilih. Berpengetahuan luas dalam urusan pemilu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H