Mohon tunggu...
Anamalia Safira
Anamalia Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

readers...

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hybrid Communication

23 Desember 2021   14:12 Diperbarui: 23 Desember 2021   15:15 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses Komunikasi

Penjelasan dari Materi Dosen Jessada Salathong, Ph. D. 

(Universitas Chulalongkom di Thailand)

Komunikasi dalam konteks apa pun, adalah bentuk dasar adaptasi terhadap lingkungan. menurut renespitz, komunikasi (ujaran) adalah jembatan antara bagian luar dan bagian dalam kepribadian: "mulut sebagai rongga utama adalah jembatan antara persepsi dalam dan persepsi luar ;ia adalah tempat lahir semua persepsi luar dan model dasarnya ia adalah tempat transisi bagi perkembangan aktivitas intensional, bagi munculnya kemauan dari kepasifan." Melalui komunikasi kita dapat memenuhi kebutuhan emosional kita dan meningkatkan kesehatan mental kita. 

Melalui komunikasi kita dapat mengalami berbagai kualitas perasaan itu dan membandingkannya antara perasaan yang satu dengan perasaan lainnya. Karena itu tidak mungkin kita dapat mengenal cinta bila kitapun tidak mengenal benci. Kita tidak akan mengenal makna pelecehan bila kita tidak mengenal makna penghormatan. Lewat umpan balik orang lain kita memperoleh informasi bahwa kita membuat kita merasa nyaman dan percaya diri. 

    Komunikasi juga ada komunikasi sosial yang mengisyaratkan bahwa komunikasi dilakukan untuk pemenuhan diri, untuk merasa terhibur, nyaman dan tenteram dengan diri-sendiri dan juga orang lain. Dua orang yang dapat berbicara berjam-jam, dengan topik yang berganti-ganti, tanpa mencapai tujuan yang pasti.Pesan-pesan yang mereka pertukaran mungkin hal-hal yang remeh, namun pembicaraan itu membuat keduanya merasa senang. 

Para psikolog menunjukkan kepada kita bahwa banyak perilaku manusia itu dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga keseimbangan emosional atau mengurangi ketegangan internal dan rasa frustasi. Kita bisa memahami mengapa seseorang yang mengemukakan persoalan pribadinya kepada orang lain yang dipercayainya merasa beban emosionalnya berkurang. Komunikasi semacam ini dapat sekaligus berfungsi sebagai mekanisme untuk menunjukkan ikatan sosial dengan orang yang bersangkutan, apakah sebagai sahabat, teman sejawat, kerabat, dan sebagainya. 

    Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali (misalnya ketika anda melamun sementara orang memperhatikan anda) hingga komunikasi benar-benar direncanakan dan disadari. Kesengajaan bukanlah syarat untuk terjadinya komunikasi. Komunikasi sebagai proses yang disengaja adalah menganggap komunikasi sebagai fungsi-fungsi komunikasi.

    Dalam ilmu komunikasi sebenarnya terdapat ratusan model komunikasi. Kita tidak mungkin membahas model-model tersebut satu persatu. Setiap model mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada model yang benar atau salah, setiap model hanya dapat diukur berdasarkan kemanfaatannya ketika dihadapkan dengan dunia nyata, khususnya ketika digunakan untuk menjaring data dalam penelitian. Selain itu, model yang dirancang unsur-unsur model dan hubungan antara berbagai unsur tersebut, bergantung pada perspektif yang digunakan si pembuat model.

Komunikasi harus berinteraksi yang dimana komunikasi sebagai interaksi yang sering diterapkan pada komunikasi adalah intearksi. Dalam arti sempit interaksi berarti saling mempengaruhi. Seperti yang dikatakan Rosengren, inilah cara tumbuhan berinteraksi dengan tumbuhan, tumbuhan dengan hewan, dan hewan dengan hewan. Komunikasi manusia tentu tidak sepasif itu, karena manusia memliki kesadaran.Komunikasi menyetarakan komunikasi dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Komunikasi harus mendapatkan feedback yang baik sehingga komunikasi yang terjadi sesamanya mencapai tujuan bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun