"lingkungan? Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan?", W.S Rendra.
"Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari deritaRupanya penyair Nusantara yang sering disebut penyair burung merak sudah terlebih dahulu memikirkan segala resiko kehidupan bila manusia hidup dari generasi ke generasi terus menerus. Sepucuk kata-katanya mungkin adalah keresahan-keresahan dalam dirinya yang harus ditulis dan dikenal dunia supaya menjadi bengkel bagi kehidupan manusia.Â
Apalagi diwaktu dan suatu peristiwa dibeberapa daerah sekarang, keadaannya cukup tidak memungkinkan untuk mengakui bahwa kehidupan sedang baik-baik saja. Hari bertambah hari sudah semakin menjadi, kerusakan lingkungan dibeberapa daerah pun sudah kita lihat sendiri dari beberapa media atau melihat langsung dengan mata telanjang disekitar kehidupan.Â
Sebagian dari manusia tahu penyebabnya, paham banget asal usul kerusakan lingkungan itu terjadi tapi karena mayoritas dari kebanyakan manusia adalah acuh, bukan acuh sih sebagian dari mereka peduli namun bingung bagaimana cara melawan kemayoritasan, apalagi orang-orang kecil "mau ngomong tapi selalu ditindas oleh banyak ego", sehingga sesuatu prinsip hidup yang dihasilkan berskala kecil karena diterapkan hanya pada lingkungan terdekat. Sedangkan kerusakan lingkungan yang dihadapi manusia berskala besar, lalu apa sih sumbangsih manusia?.
Pertanyaan cukup menarik, lalu apa sih sumbangsih manusia? Selain kerusakan. Â Beberapa sejarah benar-benar menjadi pelajaran bagi kehidupan umat manusia, tentang suatu agama atau beberapa keyakinan muncul, tentang para nabi dan rasul yang datang membawa kitab dan ajaran-ajaran kebaikan, atau tentang beberapa ajaran kebaikan tokoh-tokoh terdahulu yang terbaca dalam sejarah, itu semuanya telah banyak memberi pelajaran kebaikan dari zaman ke zaman namun sebagian dari zaman ke zaman juga telah mengalami beberapa kerusakan itu semua karena ego dalam diri manusia sendiri.Â
Buktinya, beberapa wilayah dibelahan dunia memiliki masa-masa sejarah yang sudah terlewati dari fase berebut kekuasaan, masa-masa kejayaan, dan masa-masa keruntuhan hingga sampai pada masa kejayaan kembali. Terlebih sejarah Nusantara, masa-masa peperangan, saling berebut wilayah, hingga pengusiran penjajah masih melekat dalam sejarah. Apa sih yang direbut, diperangi, selain semuanya itu muncul dalam diri manusia sendiri, lalu dibicarakan secara bersamaan sehingga muncullah pernyataan dalam besar-besaran yang manusia kenal adalah tujuan bersama.
Apalagi diwaktu sekarang, biosfer benar-benar direnggut tanpa belas kasihan. Beberapa negara saling kuat-kuatan dalam teknologi dengan dalih menjaga keamanan dan kesejahteraan wilayah masing-masing sehingga apapun yang didalam bumi dikeluarkan untuk diolah dan dirakit menjadi sebuah persenjataan yang kuat dan hebat.Â
Didalam sebuah negara sudah banyak disusun perencanaan pembangun dan visi misi sebaik mungkin dengan dalih kesejahteraan serta kemakmuran negara dengan segala ide kreatifnya. Sebagian hal-hal bermanfaat dicanangkan untuk kehidupan manusia agar lebih layak dan menunjang untuk lebih maju namun sebagian kerusakan lingkungan benar-benar tidak terkontrolisasi.
Dari waktu ke waktu teknologi semakin canggih, pembangunan-pembangunan pun semakin merata, penambangan dan penguapan besar-besaran terus berjalan, keadaan lingkungan semakin miris, air sudah mulai bingung dimana ia mengalir sehingga yang dilakukan hanya menggenang dan menggenang, udara segar bimbang berterbangan entah hilang kemana, pohon-pohon resah tak dapat tumbuh leluasa.
Mungkin segala kerusakan atau bencana besar muncul dari sebab-sebab kecil yang harus kita perhatikan, dan memang nyatanya sudah mulai saatnya benar-benar diperhatikan dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Apa sih hal-hal terkecil dalam kehidupan yang harus kita perhatikan?.
Pertama-tama, segala sesuatu dalam kehidupan adanya daya guna manfaat atau kerusakan pada kehidupan muncul dalam diri manusia itu sendiri terkecuali peristiwa seleksi alam. Karena memang sebaiknya segala sesuatu yang harus dirubah harus dimulai dari dalam diri manusia masing-masing, contoh hal kecil mungkin kesadaran dalam diri manusia masing-masing, sebagian dari manusia banyak yang tahu dan paham betul tapi sedikit yang sadar.