Mohon tunggu...
Khairil Anam
Khairil Anam Mohon Tunggu... -

Aku boleh ragu.. Kalian boleh ragu.. Mereka boleh ragu.. Tapi semua keraguan tidak akan menghapus kebenaran firman Tuhan..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Semangat dalam Kekurangan

23 Maret 2011   19:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:30 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia (Septi) terlahir sebagai anak tertua di keluarga miskin yang tinggal di salah satu sudut pinggiran kota Malang. lebih tepatnya di pinggir rel kereta api.  Saking miskinnya, keluarganya hanya berpenghasilan kurang dari 15rb per hari. Namun, semangat Dia yang luar biasa tidak membiarkan apa pun atau siapa pun menghalangi keinginannya meraih ilmu. Tidak hanya harus berlapar-lapar agar bisa membeli peralatan tulis, tapi Dia juga harus menentang keinginan keluarganya. Sebab, keluarganya tidak mengizinkan Dia untuk pergi ke sekolah, karna tidak mampu..

Si kecil Septi harus menerjang kerasnya hidup yang ada di hadapannya. Dia tidak mengenal kata "Menyerah" untuk meraih apa yang Dia inginkan. Dia mengandalkan tutup botol soft drink yang telah dibentuk untuk "Ngamen" di salah satu perempatan kota Malang untuk mendapatkan uang. Tak hanya harus melawan sengatan sang Raja Siang, namun tak jarang Dia juga harus merelakan baju satu-satunya basah karna hujan.

Betapa gadis kecil ini berusaha keras untuk memperoleh pendidikan yang layak. Bahkan, si kecil Septi berani mengambil resiko berjalan kaki selama 5km untuk pergi ke sekolah karna tidak punya uang untuk naik angkot..

(terinspirasi dari LSM Griya Baca Malang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun