Aku sang Pemimpi. Dari dulu hingga kini bahkan nanti, aku tetap seorang pemimpi. Mimpi-mimpi selalu membuatku bersemangat menjalankan hari-hariku. Mimpi itu tak hanya sekedar di otak, lalu berlalu begitu saja. Tapi aku juga memiliki sebuah taman mimpi. Ya, taman mimpi yang dipenuhi oleh beribu macam bunga impian. Semuanya tertata rapi laksana lembaran firman-firmanNya yang mampu menghipnotis semua orang.
Semula diawali dengan betapa menyenangkannya merancang masa depan dengan mimpi-mimpi yang dahsyat yang bisa kukarang sesuka hati. Kususun mimpi itu dalam bentuk tulisan yang tidak bisa diraba oleh orang. Sambil menulis mimpiku, seringkali aku tersenyum sendiri karena kubuat film di otakku tentang masa depanku itu. Yaitu menjadi penulis tentang semua impianku. Dimana aku menjadi pemeran utama dalam film itu. Begitu menyenangkan.
Aku tak berpikir untuk menjadi yang terbaik,tapi aku selalu ingin berusaha melakukan yang terbaik dalam segala kesempatan untuk mewujudkan mimpi-mimpiku.Karena musuh terbesar bukan orang lain tapi diri sendiri. Musuh melawan rasa malas dan tentu saja hawa nafsu yang mendarah daging dalam fitrah sebagai manusia. Semoga apa yang aku jalani saat ini merupakan skenario dari-Nya yg luarbiasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H