Mohon tunggu...
Annalul Muntamah
Annalul Muntamah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UNNES Membawa Semangat Baru ke Kelas dengan Permainan Ludo

4 Desember 2024   22:59 Diperbarui: 4 Desember 2024   23:28 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi foto bersama oleh Tim Mahasiswa Universitas Negeri Semarang dan Siswa-Siswi SMP pada kegiatan layanan, Selasa, (28/11/2024)

Layanan bimbingan klasikal menggunakan permainan Ludo sebagai media dilaksanakan oleh tim mahasiswa Universitas Negeri Semarang, yang terdiri dari Nurul Kurnia Wati, Naila Asma, Hayyu Sheva Setiawati, Annalul Muntamah, dan Fristynanda Nirwasita, di bawah bimbingan Ibu Dr. Muslikah, S.Pd., M.Pd. dan Adinuringtyas Herfi Rahmawati, M.Pd. dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi.

Ludo, yang sudah akrab di kalangan siswa, dipilih karena popularitasnya, diharapkan dapat memicu pemahaman mereka tentang permainan. Kegiatan ini bertujuan menggali motivasi belajar serta meningkatkan keterampilan sosial dan kerja sama di antara siswa. Sebelum kegiatan, wawancara dilakukan kepada 5 siswa untuk memahami kesulitan belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Proses layanan "Jejak Semangat Belajar" dimulai dengan membagi peserta menjadi empat kelompok, masing-masing terdiri dari enam siswa. Prosedur permainan adalah sebagai berikut:

  1. Anggota kelompok diundi untuk menentukan urutan giliran.
  2. Anggota yang mendapat giliran pertama melempar dadu; angka 6 diperlukan untuk keluar dari area home.
  3. Setelah mendapatkan angka 6, siswa mengocok dadu untuk menentukan langkah dalam permainan.
  4. Jika berhenti di kotak bergambar kartu, siswa harus menjawab pertanyaan sesuai warna kartu. Jawaban benar mendapat poin +1, sedangkan salah mengurangi poin -1.
  5. Pemenang adalah peserta yang mencapai garis finish paling cepat atau yang mengumpulkan poin tertinggi dalam waktu 40 menit.

Setelah permainan dimulai, suasana kelas menjadi penuh antusiasme. Setiap siswa sangat bersemangat mengikuti permainan, saling mendukung anggota kelompoknya, dan bersorak saat ada tantangan. Meskipun beberapa siswa awalnya gugup saat menjawab pertanyaan di kartu, mereka mulai terbiasa dan lebih percaya diri. Media permainan seperti Ludo tidak hanya menghibur, tetapi juga membangun keberanian siswa untuk mengungkapkan pendapat.

Pertanyaan-pertanyaan dalam kartu dirancang untuk menggali motivasi belajar siswa, seperti "Apa yang membuatmu semangat untuk belajar setiap hari?" atau "Bagaimana caramu mengatasi rasa malas saat belajar?". Dengan menjawab pertanyaan tersebut, siswa merenungkan kondisi belajar mereka dan berbagi pengalaman, seperti kesulitan memahami pelajaran atau motivasi dari dukungan orang tua dan teman.

Permainan ini juga memunculkan interaksi sosial positif, di mana siswa belajar bekerja sama merancang strategi untuk menang. Mereka saling membantu memberikan jawaban dan menyemangati satu sama lain, membangun semangat kerja sama. Setelah permainan, tim mahasiswa memberikan umpan balik dan apresiasi kepada kelompok dengan poin tertinggi.

Kegiatan diakhiri dengan pembagian snack sederhana sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi siswa. Tim mahasiswa Universitas Negeri Semarang berharap kegiatan ini memberikan pengalaman menyenangkan dan bekal berharga bagi siswa untuk terus semangat belajar dan menghadapi tantangan pendidikan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun