[caption id="attachment_116269" align="alignleft" width="229" caption="Piala FA"][/caption] Perjuangan, semangat dan kerja keras diperlihatkan oleh sebuah tim sepakbola dari Britania raya yang berjulukan The Pompey malam ini Minggu 11 April 2010 waktu setempat dalam duelnya menghadapi Tottenham Hotspur yang berjulukan The Lily White di Ajang Semifinal Piala FA. Kerja keras dan perjuangan pantang menyerah mereka berbuah manis dengan menuai kemenangan berkat 2 gol yang dilesakkan ke gawang Spurs. Dalam kondisi penuh keprihatinan karena masalah finansial klub yang membuat mereka pasti terdegradasi, bermain dikandang lawan dan tidak diunggulkan, The Pompey justru mampu menunjukkan potensi kekuatan  dengan memberikan perlawanan sengit pantang menyerah. Bermain tanpa gol dalam waktu normal kedua tim terpaksa melalui babak 30 menit tambahan untuk menentukan sang pemenang. The Pompey memang berhasil memenangkan duel sengit ini dan mereka melangkah ke Partai Puncak Final Piala FA, kompetisi sepakbola tertua sejagad yang akan digelar di stadiun kebanggaan publik Inggris Raya "Wembley". Tidak tanggung-tanggung, lawan tangguh yang telah menunggu mereka adalah Tim Raksasa pemuncak klasemen Liga Premier, Chelsea. Situasi yang sangat menarik dari Laga Final yang dijadwalkan pada 15 mei 2010 ini adalah begitu kentaranya perbedaan antara kedua kontestan.  The Pompey yang barusan bahagia dari kemenangan saat ini sedang terpuruk di dasar klasemen liga premier bahkan sudah dipastikan terdegradasi musim depan, situasi finansial klub yang bermasalah membuat klub ini dijuluki klub termiskin di Liga Premier. Sementara lawan mereka Chelsea, adalah termasuk klub dengan finansial cukup kuat dan saat berita ini ditulis, setidaknya chelsea adalah calon kuat untuk juara premier musim ini karena mereka masih bertengger di puncak klasemen dengan point 74. Sungguh ini situasi yang sangat bertolak belakang bagi kedua tim. Melihat dari catatan pertemuan terakhir kedua tim, jelas The Blues sangat diunggulkan untuk didapuk sebagai Juara Piala FA, selain sebagai juara bertahan permainan mereka musim ini begitu superior terhadap langganan big four musim sebelumnya. The blues yang juga sedang "on fire" berusaha menggapai Juara Liga Premier sehingga double winner adalah sebuah target yang harus mereka selesaikan akhir musim ini. "Bagai semut melawan gajah." mungkin ini istilah yang tepat untuk melukiskan situasi The Pompey saat ini, dalam kondisi underdog sepertinya mereka sedikit bebas dari tekanan namun suatu hal yang bisa membuat situasi bisa berbeda dikarenakan pada hari yang sama "Final Piala FA" yang menandakan berakhirnya musim kompetisi adalah hari dimana mereka harus menerima Rapor Merah Degradasi. Bila semangat pantang menyerah seperti malam ini bisa mereka tunjukkan lagi saat partai Final, diiringi dengan racikan strategi sang pelatih yang "mugkin balas dendam" kepada mantan klub yang pernah dilatihnya, bukan mustahil bisa menjadi batu sandungan buat The Blues untuk mempertahankan gelarnya. Dengan begitu bisa jadi situasi yang sangat emosional bagi mereka "Terdegradasi dan Juara Piala FA". Hal ini patut diwaspadai oleh The Blues kalau tidak ingin melepas title juara bertahannya.
Kadangkala si miskin punya motivasi sangat tinggi untuk bisa mengalahkan si kaya walaupun dengan kondisi yang imposible menurut pandangan akal sehat. Ketimpangan sosial semestinya dapat teratasi bila si kaya senantiasa menyadari bahwa dalam sebagian kekayaan mereka ada hak kaum papa. Hidup miskin dalam kesederhanaan, kerendahan hati dan kejujuran jauh lebih mulia daripada Hidup Kaya dalam Keserakahan, keangkuhan dan kezaliman.
Fans ID.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H