Beberapa bulan membuat akun dan aktif di media sosial yang baru saya kenal bernama twitter, saya mengkhususkan diri berusaha untuk belajar mandiri mencoba mengerti terlebih dahulu esensi dari ber-twitter ria atau istilah sekarang "nge'twit". Awalnya saya tidak begitu faham dengan twitter dan sama sekali tidak tertarik mengikuti kicauan para tweeps, namun belakangan saya baru menyadari sebuah manfaat positif dari twitter bila kita mengikuti twit dari "seleb twit". saya menyebut mereka dengan 'seleb twit' karena saya salut dengan jumlah  follower mereka yang mencapai ribuan dan time line mereka selalu ramai dengan hal-hal positif yang menginspirasi. Dengan menjadi "follower" dari seleb twit ada banyak hal yang bisa kita dapatkan, mulai dari informasi yang sangat update, tweets yang segar dan menyegarkan, tweets inspiratif bahkan tweets yang kontra produktif atau kontroversial. Saya memutuskan untuk mengikuti tweet yang inspiratif dalam banyak kuliah twitter  atau "kultwit". Sebagai orang baru di twitter alias newbe saya juga baru mengerti dengan istilah kultwit dan hashtag, hmm.. sebenarnya agak malu mengakuinya  :) Ceritanya berawal semalam karena saya mengikuti dan menyimak sebuah "kultwit" karena tertarik dengan tema kultwit yang diberi hashtag #editFilm dari seorang editor. Merasa ketinggalan banyak materi saya mencoba mencari tahu sebuah metode agar dapat mengarsipkan kultwit yang saya ikuti agar tidak tertutup oleh twit-twit yang lain di time line. Paman google yang baru berulang tahun ke-12 bulan ini sangat berjasa membantu saya menemukan solusinya. Saya bersyukur akhirnya menemukan beberapa trik untuk mengarsipkan Time Line berdasarkan hashtag. Salah satunya adalah memanfaatkan "third party software" berjulukan Archivist. Sekilas tentang The Archivist Seperti disebutkan sebelumnya bahwa archivist ini merupakan software yang membantu kita untuk mengarsipkan Time Line (TL) twitter berdasarkan kata kunci yang kita inginkan misalnya #hashtag, trending topic. Selain itu bisa juga mengarsipkan time line pribadi. Arsip yang dihasilkan dapat berupa format file excel, zip atau file xml. Sehingga dengan bantuan arsip ini kita bisa dengan mudah membuat catatan tanpa harus mencatat langsung pada time line karena sudah direkam oleh The Archivist. Berikut cara singkat dalam menggunaan the archivist. [caption id="attachment_274071" align="alignnone" width="300" caption="Screen Shoot Website The Archivist"][/caption] Bila ingin mencoba alat bantu ini silahkan unduh mentahannya disini atau bisa juga disini , ukurannya cukup kecil sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk mengunduh maupun menginstall. Dalam tulisan ini saya hanya membahas The Archivist versi Desktopnya. Untuk versi Web base yang lebih mudah silahkan langsung kunjungi disini. Setelah mendownload, file mentahan di install. sebelum menginstall sebaiknya pastikan di komputer sudah terinstall .net framework 3.5. [caption id="attachment_274090" align="alignnone" width="270" caption="EULA yang butuh .net framework 3.5 "][/caption] Begitu proses instalasi selesai maka aplikasi The Archivist akan tampil pada Daftar program di start menu : [caption id="attachment_274092" align="alignnone" width="216" caption="The Archivist Siap Digunakan"][/caption] klik Icon Archivist untuk mengaktifkannya. sehingga akan tampil aplikasi seperti berikut : [caption id="attachment_274094" align="alignnone" width="300" caption="Screen Shoot Archivist versi Desktop"][/caption] dan berikut adalah screenshoot contoh kultwit yang saya dapatkan, spesial thanks untuk yang memberikan kultwit nya. Bila tertarik mengikuti kultwit beliau silahkan di follow dech. *maaf, promo mode on [caption id="attachment_274104" align="alignnone" width="300" caption="Hasil Arsip Versi Desktopnya"][/caption] [caption id="attachment_274112" align="alignnone" width="300" caption="Hasil Arsip Versi Web"][/caption] Sebenarnya ada beberapa cara lain yang dapat dipakai untuk mengarsipkan Time Line, cara yang saya paparkan di atas salah satunya, semoga dilain kesempatan saya bisa menuliskannya. Selamat mencoba dan Selamat mengikuti Kultwit tanpa khawatir ketinggalan materi kuliahnya di Time Line. Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H