Mohon tunggu...
Anna Lisa
Anna Lisa Mohon Tunggu... Swasta -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jawab Sepi Anak dan Orang Tua

24 Juli 2017   16:59 Diperbarui: 24 Juli 2017   18:14 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah orang yang paling menderita?

Dia adalah orang yang ketika mengalami kebahagiaan namun tidak memiliki orang untuk berbagi kebahagiaan (Ungu Violet)

====


Apakah Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma marah pada orang tua Tante?
Apakah Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma benci pada orang tua Tante?
Apakah Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma dendam pada orang tua Tante?

Sejujurnya, YA.. itu pernah terjadi tapi itu telah lama berlalu... dulu ketika Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma belum 'Belajar' dan bertanya 'Kenapa?'

Kenapa orang tua Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma berbuat seperti itu ke Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma?

Tidak ada aksi tanpa reaksi... Tidak ada asap tanpa api...

Masa-masa SMU...


Masa pemberontakan, pencarian jati diri... pembentukan karakter... masa sakit hati, dendam dan benci pada Bapak... atas segala hal yang telah dilakukan ke Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma.

Masa-masa kuliah...


Ketika Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma mulai mengenal dan dekat dengan keluarga besar... adik-adik Bapak dan Mamak... orang tua Bapak dan Mamak...


Semua menjadi jelas...
Kenapa mereka memperlakukan Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma seperti itu... karena mereka juga menerima perlakuan yang sama dari orang tua mereka.

Bapak hanya lulus ST... setingkat SMP kalau saat ini... sejak kecil selalu bermasalah dengan Kakek dan benci itu terbawa hingga... ketika Kakek meninggal. Bapak tidak menghadiri pemakamannya dan meminta Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma mewakilinya. Dan seminggu setelah itu baru mengunjungi rumah orang tua-nya yang notabene sudah diwariskan kepada beliau sebagai anak pertama dan laki-laki dari keluarga besar MANTO WIYONO.

Bapak yang telah membantu kedua orangtuanya menyekolahkan dan menguliahkan adik-adiknya (beliau 4 bersaudara; 3 laki-lai dan 1 perempuan), menikahkan dan membeli serta membangunkan rumah buat adik-adiknya. Bahkan, tanggung jawab sebagai anak laki-laki pertama masih dipikul hingga saat ini di dalam keluarga besar. Atas rumah tangga adik-adiknya dan keponakan-keponakannya.

Bagaimana dengan Mamak?

Lahir sebagai anak pertama dari 5 bersaudara (4 perempuan dan 1 laki-laki); mamak tidak lulus SD karena terpaksa bekerja untuk membiayai sekolah adik-adiknya, biaya berobat Kakek. Dan saat ini juga harus ikut bertanggungjawab atas 2 orang keponakannya yang menjadi piatu.

Well... semua termaklumi... semua termaafkan... perjuangan mereka... pengorbanan mereka... membuat rasa benci dan dendam. Rasa sakit hati itu berubah menjadi cinta dan kasih.

Tepat 3 minggu di Senin ini... terucap kata dari bibir Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma ketika karna perbedaan menyebabkan putusnya tali orang tua dan anak..,'Baktiku belum cukup untuk Bapak dan Mamak. Pengabdianku masih tak ada arti buat Bapak dan Mamak. Izinkan aku tetap melanjutkan bakti dan pengabdianku, karna ku sayang kalian...'

dan Mamak sudah bulat dengan tekadnya... masih emosional, mungkin. Sedangkan Bapak hanya berucap,'Sudahlah, kita sudah berbeda...!'

Segala keterbatasan Bapak dan Mamak, telah membuat Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma menjadi sosok yang sekarang. Tegar..(Rossa kalee)... idealis... darah WIYONO dan KARSO... ditambah SIMANJUNTAK... telah membuatku menjadi BATAK yang nJAWANI atau JAWA yang berjiwa BATAK.

Seandainya saat ini Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma... berdiri diatas panggung diantara kontestan Ratu Sejagad dan ditanya..

'Jika dapat memutar waktu; ke masa mana anda akan kembali dan apa yang akan anda perbaiki?'

dan Tante Pina (tanpa han) Pujakesuma... akan turun dari atas panggung mencium kaki Mamak dan Bapak...membasuhnya...dan berkata dengan lirih namun pasti...

'Aku tidak akan merubah apapun... tidak akan kembali kemanapun... karna dua orang hebat yang kurang berpendidikan di hadapanku... karna dua orang hebat yang kurang berpengalaman di hadapanku... telah mendidik dan membimbingku menjadikan aku seorang pribadi yang penuh kasih... berprestasi... dan bisa berdiri tegak disini. 

Tidak malu mengatakan "aku seorang lulusan S2 adalah anak pedagang jamu keliling dan pedagan es krim keliling..''

Salam damai penuh cinta..
=====


Buat Bapak dan Mamak...

Anakmu ini tahu luka yang tlah kutorehkan ke hati kalian telah menghujam jantung..
Namun ini jalanku..

Email ini karna keterbatasan kalian; takkan pernah terbaca oleh kalian..
tapi aku tetap Anakmu... anak laki-laki satu-satunya bagi Mamak...


Abang dari seorang Princess...
Anak laki-laki pertama Bapak...
tetap sayang dan mengasihi kalian...

Ragaku tak mampu memeluk erat tubuh kalian yang berpeluh karna terik dan panas..

Namun dalam telutku...bibir dan hati ini senantiasa melantunkan doa untuk kalian..

Semoga TUHAN menjaga kalian..

Mamak, 

Jangan berat di fikiran... letakkan bebanmu... sebab aku akan memanggulnya untukmu...


Bapak, 

Titip Mamak dan Princess untukku ya... jangan lukai mereka lagi. Aku mohon dengan amat sangat.


Princess,

Jadilah layaknya seorang Princess... dalam sikap, perbuatan dan lisanmu...

(Tak kuasa melanjutkan... )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun