Mohon tunggu...
Mupi Anisah
Mupi Anisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lafdzan Ma'nanan wa Amalan

Sedang Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melindungi Diri dengan Perilaku Prososial

12 Desember 2022   23:28 Diperbarui: 12 Desember 2022   23:35 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mencari dukungan, Upaya melindungi diri dari ancaman serta mencari mencari keuntungan yang sebanyak – banyak nya merupakan salah satu sikap yang setiap orang pasti memiliki nya. Upaya melindungi diri misalnya, setiap orang pastinya ingin agar selalu bahagia, sehat dan terhindar dari beberapa hal yang tak mengenakkan atau bisa kita katakan hal yang tidak disukai.

Pernahkah kamu mendengar istilah emosi prososial ? Bagaimana emosi prososial menjadi salah satu upaya melindungi diri sendiri ?

Perilaku prosial sendiri merupakan bentuk sebuah perilaku yang muncul sebagai bentuk adanya kontak sosial. perilaku prosial juga merupakan hastrat untuk menolong oranglain tanpa mementingkan kepentingan individu/ peribadi. Salah satu contoh perilaku prososial adalah adanya perilaku senaang berbagi, senang bekerja sama, senang menolong, memiliki sikap kejujuran, penuh dengan kedermawanan serta lebih mempertimbangkan hak dan kesejahteraan oranglain.

Banyak aspek yang mendorong dalam terbentuknya perilaku prososial terutama orangtua. Pola pengasuhan yang demokratis dengan adanya dukungan/ kehangatan yang penuh dari orangtua, kontrol dan pembiasaan disiplin serta keterlibatan orangtua dalam mengambil andil baik berupa sikap dan perilaku orangtua dalam ketertarikan orangtua untuk mengetahui sejauh mana perkembangan anak dan kepentingan  kebutuhan anak. Sehingga, frekuensi interaaksi anak dan orangtua dapat mengindikasi seberapa ketertarikan dan kepedulian orangtua dalam proses perkembangan anak.

Tak hanya itu kenapa seseorang senang menolong, senang memberi kepada orang lain, mudah empati dan simpati kepada oranglain. Tak terlepas dari faktor individu itu sendiri seperti, Faktor situasi misalnya adanya kehadiran seseorang yang dicintai atau sebaliknya, kondisi lingkungan dan tekanan waktu. Faktor yang kedua adalah penolong. Seseorang menolong tidak serta merta ia menolong begitu saja pasti ada beberapa faktor yang mendasari seperti memang faktor keperibadian anak yang senang menolong, faktor suasana hati, rasa bersalah , rasa empati yang ia miliki atau bahkan distrees.

Hmm... kembali ke topik awal kita he.. he...

Kenapa seseorang juga dapat melindungi diri melalui perilaku prososial ?

Hal ini dikarenakan melalui perilaku prososial maka akan mudah membangun kepercayaan, dukungan orang – orang disekitar kita. Penerimaan diri baik oleh diri sendiri terutama orang – orang sekitar akan besar. Mislanya orang disekitar kita senang berteman dan mengenal kita, orang merasa sangat berharga mengenal kita sehingga oranglain akan memperlakukan hal yang sama yakni bersikap baik, senang akan menolong kita ketika kita membutuhkan pertolong dan masih banyak lagi. Eh, sepertinya hal tersebut tak cukup. Masih kuatnya istilah dan kepercayaan bahwa “ hukum karma pasti berlaku” menjadi salah satu pendorong agar oranglain senantiasa melakukan perilaku prososial. Nah dari sini paham kan ? kenapa perilaku prososial sangat penting untuk keberlangsungan hidup sebagai makhluk sosial. He... hhe...

Semoga bermanfaat dan dapat memahamkan. Semangat belajar dan good luck. Aamiin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun