Banyak sekali buku yang memberikan tips bagaimana memperjuangkan mimpi. Ada yang memberikan contoh hidupnya sendiri, ada yang memberikan serangkaian petunjuk untuk menuju kesuksesan. Setelah membaca buku tersebut, rasanya ada motivasi yang timbul di diri kita, siap untuk mempraktekkan dalam hidup kita sendiri.
Nyatanya, mimpi setiap orang berbeda-beda...
Ada yang sukses meraih mimpinya di bidang seni, bidang teknologi, bidang olahraga, dan bidang-bidang lainnya.
Tapi ada benang merah dari mimpi-mimpi yang mereka rebut itu, yang selalu sama dari setiap individu yang berhasil:
MIMPI MEREKA LAYAK DIPERJUANGKAN.
Saya mencatat ada beberapa ciri mimpi yang layak diperjuangkan:
Pertama, mimpi yang sinless. Artinya, jangan sampai mimpi kita merugikan diri sendiri apalagi orang lain. Misalnya: mimpi menjadi pembunuh bayaran nomor satu. Waduh... Jauh-jauh deh... Sekalipun Anda sukses, tapi apa yang mau dibanggakan?
Pernah dengar kan cerita tentang Robin Hood. Cita-citanya sih mulia: mau menolong orang miskin. Tapi jalan yang ditempuh sama sekali tidak mulia: mencuri. Hmmm... saya sih gak mau mengomentari tokoh film legendaris ini. Ada yang berpendapat perbuatannya baik, ada juga yang berpendapat sebaliknya.
Tapi Anda tahu kan apa yang saya maksud? Mimpi apapun yang Anda miliki, pastikan itu bebas dari dosa. Maka jalan menuju mimpi pun pasti direstui Tuhan.
Kedua, mimpi yang gak ikut-ikutan orang lain. Banyak banget saya temui anak kuliahan yang ambil jurusan tertentu cuma karena supaya bisa tetap barengan sama teman-temannya. Atau ada juga yang mengambil jurusan tertentu karena mengikuti jejak orang tuanya. Pertanyaannya: benarkah itu mimpi Anda untuk menggeluti profesi tertentu atau mimpi orang lain untuk Anda?
Kalau Anda salah satu dari opsi yang saya sebutkan di atas, mulailah memikirkan mimpi Anda sendiri -Â your own dream! Tokoh-tokoh legendaris seperti Walt Disney, Michael Jordan, The Beatles dan lainnya sudah membuktikan bahwa mimpi mereka bisa terwujud karena tidak mengikuti 'mimpi yang disarankan oleh orang lain'.
Ketiga, mimpi yang punya dampak positif untuk orang lain. Ketika mimpi Anda dapat berguna juga untuk orang lain, membawa dampak bagi setidaknya lingkungan Anda tinggal, perjuangkanlah itu. Saya jadi ingat mimpi seorang Iwan Setyawan (penulis 9 summers 10 autumns) yang ingin membangun 'kamar impian' di kota kelahirannya sehingga keluarga besarnya bisa punya kehidupan yang lebih layak, punya tempat tidur yang jauh lebih bagus dibanding tempat tidur di masa kecilnya dulu.