Sang Ibu adalah gambaran orang yang pesimis - selalu mengeluh dan bertanya, "Kenapa (WHY) hidup saya seperti ini?"Â Sang ayah adalah gambaran orang yang optimis - selalu melihat harapan akan masa depan yang indah dan berkata, "Kenapa tidak (WHY NOT)?"Â Sang anak adalah gambaran orang yang realistis - selalu melihat peluang di tengah krisis dan berkata, "Kenapa tidak sekarang (WHY NOT NOW)?
Jika kita punya mimpi, jangan sampai kita merasa mimpi tersebut too good to be true, alias pesimis. Kita harus optimis, yaitu percaya bahwa mimpi kita pasti bisa jadi kenyataan. Namun optimis saja tidak cukup. Kalau mau mimpi tercapai, kita harus realistis, segera mengeksekusi mimpi dengan tindakan nyata.
Semangat dan sukses selalu :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H