Coca cola, minuman bersoda yang laku keras dan disukai oleh berbagai lapisan masyarakat. Namun ada yang unik, karena orang kaya biasanya malu jika membeli sekaleng Coca Cola di warung pinggir jalan, sedangkan orang miskin tidak mampu membeli coca cola di hotel bintang lima. Berikut cerita yang dapat menginspirasi kita semua... Ada 3 kaleng coca cola, ketiga kaleng tersebut diproduksi di pabrik yang sama. Ketika tiba harinya, sebuah truk akan datang ke pabrik, mengangkut kaleng-kaleng coca cola dan menuju ke tempat yang berbeda untuk pendistribusian. Pemberhentian pertama adalah mini market. Kaleng pertama dipajang di rak bersama dengan kaleng coca cola lainnya dan dijual dengan harga Rp 5.000,- Pemberhentian kedua adalah pusat perbelanjaan besar. Kaleng kedua ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp 7.000,- Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Kaleng ini hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi batu es. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas dan dengan sopan menyajikannya ke meja pelanggan. Harganya Rp 60.000. Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama, bahkan mereka memiliki rasa yang sama? Lingkungan lah membuat mereka berbeda. Sama seperti kita, lingkungan akan mempengaruhi pergaulan kita. Pergaulan kita akan mempengaruhi kesuksesan kita. Jika kita bergaul di lingkungan yang positif, maka kita akan menyerap energi positif dan melejit tinggi seperti tutup botol coca cola yang baru dibuka. Jika kita bergaul di lingkungan yang negatif, maka kita akan menyerap energi negatif dan menguap seperti soda coca cola yang dibiarkan terbuka di dalam wadah terbuka. Termasuk kaleng coca cola yang manakah Anda? Sukses selalu! SUCCESS IS MY DESTINY!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H