Mohon tunggu...
Hendra Sihombing
Hendra Sihombing Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa Rantau yang sering bergerak dalam kegiatan anak-anak, dan sekarang lagi belajar untuk menjadi penulis yang kreatif. IG OM_HOMBING

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sepatu Haknya di Depan, "Can You Imagine?"

12 Mei 2017   13:18 Diperbarui: 13 Mei 2017   02:40 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini gw mau share tentang keadilan, ya kita tahu hari-hari ini semua orang menjadi ahli hokum. Mulai dari tukang ojek, tukang sayur, tukang bangunan semua jadi ahli hokum. Terus ahli hokum jadi apa dong? jawabannya sederhana ahli hokum jadi banyak

Kemaren gw baru telfon teman yang kebetulan kuliah di Sekolah tinggi Hukum

Gw: Menurut Lu keadilan itu gimana sih?

Dia: Keadilan itu bicara sesuatu yang rata.

Gw: jadi kalau dapatnya gak rata berarti gak adil?

Dia: iya gak adil dong.

iya pemahaman ini sangat mempengaruhi kehidupan kita, sesuatu dapat dikatakan adil apabila mendapatkan sesuatu yang sama ukurannya. Kemudian saya melanjutkan perbincangan saya dengan memberikan sebuah contoh kasus.

"jika saya adalah bos dan kamu serta dia adalah karyawan saya, maka perjanjian yang kita buat adalah kalian mendapatkan gaji sebesar Satu Juta Rupiah per bulan. Dalam waktu satu bulan kalian bekerja dengan baik, masuk tepat waktu dan pulang juga tepat waktu dan hasil kerja kalian sama-sama baik. Namun ketika tiba saatnya untuk gajian, kamu saya kasih gaji sebesar 1 Juta dan Dia saya kasih 1,5 Juta"

Lalu pertanyaannya adalah apakah saya adil?? Ya gw sangat adil sebenarnya karena mereka mendapatkan apa yang menjadi haknya yaitu 1 Juta, gw dikatakan gak adil kalau seandainya gw gaji yang satu 1,5 juta dan yang satu lagi cuma 900 ribu. kenapa gak adil karena yang satu gak dapat sesuai dengan haknya. Kalau tentang kenapa gw kasih yang satu lagi 1,5 Juta itu kan hak preogratif nya gw sebagai bos, dan intinya gw gak merugikan pihak yang satu lagi kan.

Beberapa hari lalu saya juga ada baca sekilas tentang percakapan Ahok tentang pembangunan Masjid Balaikota. Ada yang bertanya, kurang lebih begini isinya

x: Pak Ahok masjid Balaikota kan sudah selesai dibangun, gimana apakah ada rakyat yang lain yang meminta dibangunka tempat ibadah juga seperti orang Kristen yang minta di bangunkan gereja mungkin.

Ahok: Ya memang ada yang meminta untuk dibangunkan gereja, tapi saya menjawab teman-teman kita yang muslimkan harus shalat 5 kali dalam sehari dan pada hari jumat mereka harus beribadah berjemaah, jadi mereka gak libur. Ya kalau mereka mau tetap masuk kerja pada hari minggu saya akan bangunkan gereja untuk mereka.

Lalu dengan demikian apakah pak Ahok dikatakan tidak adil? keadilan bukan hanya berbicara tentang dapat sesuatu yang sama melainkan mendapatkan apa yang menjadi hakmu berdasarkan kewajiban yang telah kau lakukan.

sering kali orang juga lebih menuntut hak dari pada melakukan kewajiban, dan ini adalah suatu tindakan yang sangat tidak adil menurut saya. Seperti Judul yang saya berikan "Sepatu Haknya di depan" Bagaimana anda bayangkan jika memakai sepatu kemudian haknya ada di depan, maka akan terlihat aneh dan akan sangat sulit untuk dipakai berjalan bukan? 

Demikian halnya dengan kehidupan kita sebagai warga Negara yang lebih mengedepankan hak dan kemudian melupakan kewajiban.

Koment Below

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun