(V) Bagaimana jadinya, pendeklamasi kemenangan, tidak wajib diharapkan banyak? Apatah harapan telah sirna sebelum dideklamasi? Apatah orang-orang tidak diberitahu, bahwa sang pendeklamasi memang tidak mengubah apa-apa? Bagaimana mungkin kita mengharapkan kehebatan dari orang yang memang tidak hebat? Bukantah kita sama tahu? Atau kita sedang memilih menjadi taklid? Lantas mengapa juga kita menghina ketaklidan orang lain? Sungguh benar Chekhov dengan drama-dramanya, yang saklak disungkupi  tragedi-komedi. Dan kita tidak perlu membaca Rendra lagi: orang-orang tidak perlu dibangunkan. Lantaran kesaksian telah diberikan, tetapi tidak pernah difahami. Tidak pernah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!