Mohon tunggu...
Urang Tebidah
Urang Tebidah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

maka berlalulah semua itu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pejabat, Penjahat, Penggusur Dilarang Masuk!!

16 Maret 2011   23:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:44 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13003182771159276446

Ini bukan puisi

Hanya sekedar cerita

Persetan puisi atau cerita

Karena sama-sama di ragukan kekuatan maknanya

Pagi ini, masih seperti kemarin

Ku ulurkan tanganku, diraih cucuku, di ciumnya

Lalu berlari-lari kecil di sela tumpukan sampah, berangkat sekolah

Ku gendong keranjangku, tertatih kaki rapuhku,

Susuri gang sempit di sela gubuk kardus

Pemulung di larang masuk,”terpampang tulisan,

Di mulut gang rumah mewah itu

Tersenyumku dalam hati,

Lalu berpaling dan pergi.

Satu…, Dua…, Tiga…,

Ku raih plastik bekas di pinggir kali

Penuhi keranjangku, hingga membuat sakit pundakku terbebani.

Istirahatku duduk sejenak di batu

Melintas di depanku, angkuh

Bayangan si bangsat penggusur gubuk ku yang dulu.

Ku berkhayal…

Punya gubug kardus yang aman dari penggusuran

Ku pasang papan di depan pintu, bertuliskan :

“pejabat dan borjuis dilarang masuk”

Kemudian ku pasang papan di mulut gang, bertuliskan :

“ Daerah Bebas Pejabat, Borjuis dan maling”.

Ku tak mau mereka mencuri harga diri cucuku,

Kebanggaan cucuku pada mobil-mobilan kayunya,

Kebanggaan pada rumah kardusku,

Kebanggaanku akan kebahagiaan

Dan aku tak mau mereka merebutnya.

Maka kutulis besar – besar dalam hati

“Pejabat, Penjahat,Penggusur, Penipu dan Penjilat dilarang masuk..!!”

Kuteriak keras – keras,

“ Inilah Aku…! Simiskin yang bahagia..!

“Mana dadamu..? Ini Dadaku..!”

[caption id="attachment_96540" align="alignnone" width="1116" caption="Gambar : Om Google Kemudian Proses photoshop"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun