Melihat dan mengamati Film-film indonesia saat ini (Bioskop) banyak sekali yang berbau pornografi dari memperlihatkan sebagian badannya sampai dengan telanjang bulat alias Bugil. banyak sekali Pro dan Kontra terhadap dunia perfilman saat ini, dari FPI terhadap maxima yang mendatangkan Miyabi ke indonesia dan juga Tera Patrick yang ke dua-duanya adalah bintang Porno "Dunia", Siapa yang tak kenal dengan mereka. Namun di sini saya tidak membahas ke-2 bintang porno diatas melainkan tentang dunia perfilman Indonesia saat ini yang sudah jauh dari moral dan etika  yang katanya menganut budaya timur tapi malah ke barat-baratan yang menonjol. Sungguh pengaruh budaya barat tak mampu di bendung lagi dan kemungkinan sudah mendarah daging di dalam diri anak bangsa, lihat saja film-film yang beredar di bioskop-bioskop sekarang banyak sekali yang secara tidak langsung para pemain-pemainnya  menjual kemolekan tubuhnya di depan banyak orang bahkan anak di bawah umur sekalipun (siapa yang bisa menjamin kalau film-film itu tidak di konsumsi juga oleh anak di bawah umur), hal inilah yang harus di pikirkan oleh para selebritis, Artis dan para sutradara Porno indonesia yang selalu bangga akan populeritas dan rating dari Filmnya. Masih banyak film yang lebih pantas di mainkan dan di buat, tidak harus selalu berbau pornografi contohnya saja Film laskar pelangi "Toh banyak juga yang nonton hingga antri sampai berbulan-bulan" atau "film ketika cinta bertasbih" , Ini hanya persoalan kualitas film dan sejauh mana film tersebut dapat memberikan inspirasi sekaligus spirit kepada pecinta Film Indonesia(masyarakat). Memang kalau dilihat dari kualitas dan pesan moral yang terkandung dalam film di indonesia saat ini sudah sangat kurang sekali,  film indonesia sekarang ini banyak yang bertema horror dan di bubuhi adegan seks. film horor yang menyerempet kepada pornografi, penilaian saya terhadap film indonesia sekarang ini (mungkin juga penilaian anda) bahwa semakin menunjukkan  kurang kreatifnya indonesia. selalu menerapkan hukum ekonomi "Modal sedikit dengan untung yang sebanyak-banyaknya" coba saja kita masih ingat di tahun lalu yang oleh MAXIMA mau menghadirkan "MIYABI" ke indonesia, kenapa harus bintang Porno koq gak bintang laga seperti jackie chan atau yang lainnya..? itu kan kurang kreatif dan di sisi yang lain  merusak moral bangsa. coba daripada MUI sibuk dengan urusan "haramnya rokok atau foto prewedding dan lain-lain mending ngurusin film-film indonesia, walau di tuliskan pesan 18+ (18 tahun keatas) tapi anak-anak yang seharusnya belum boleh tapi boleh masuk begitu juga halnya dengan diskotik. Film yang sudah sangat tidak mendidik dari segi moral dan dilarang oleh agama tentunya(kecuali agama yang mengajarkan seks hehe..ada gak ya..). Entah kekkurangan ide yang inspiratif atau entah memang libido  para produsernya yang kelewat batas hingga berdampak kepada film yang dia buat dengan mengekploitasi sumber daya yang ada yaitu aktris-aktris cantik negeri ini atau bahkan bagi produser yang wanita aktor-aktor yang ganteng, atau juga sebagian artis kita gemar Ber-eksibisme atau dengan kata lain puas jika tubuhnya di eksploitasi ke publik atau memang negeri ini lagi krisis, publik lah yang secara cerdas dan bijak menilai. Renungkanlah wahai saudara ku.....sampai kapankah kita terus bertahan dengan keadaan ini..... atau mungkin kita akan terus membiarkan ini tumbuh dan berkembang di negeri ini........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H